tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta agar rencana kegiatan jambore dunia yang digelar pada Agustus 2023 bisa membawa nama baik dan mengenalkan kebudayaan Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso (Buwas) didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
“Tadi Pak Presiden banyak menyampaikan pesan-pesan kegiatan jambore dunia ini harus membawa misi Indonesia, memperkenalkan Indonesia secara utuh terutama dalam pembangunan atau karakter kebudayaan Indonesia secara utuh, secara keseluruhannya," kata Budi Waseso saat menyampaikan keterangan.
Menpora Dito mengatakan, dirinya mendampingi pria yang karib disapa Buwas itu dalam rangka melaporkan 3 agenda penting Pramuka, salah satunya Jambore Internasional.
Jambore internasional itu akan diikuti 1.700 kontingen pramuka untuk bertemu dengan 25 negara lain sebagai ajang memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Angka tersebut lebih besar dibandingkan jambore internasional sebelumnya.
"Sebelumnya hanya 84 dari anggota pramuka yang berangkat, untuk tahun ini 1.700 di mana di sana akan dibentuk promosi pangan Indonesia dan kultur Indonesia beserta 25 negara lainnya," kata Dito.
Buwas mengatakan, pihak Kwartir nasional berharap Presiden Jokowi mau melepas kontingen sebanyak 1.700 peserta yang ikut event dengan total 50 ribu pramuka di seluruh dunia. Ia berharap Jokowi berkenan melepas 1.700 kontingen tersebut dari Jakarta seperti pelepasan jambore sebelumnya.
“Jadi semua nanti berangkat dari Jakarta. Hanya Bapak Presiden secara simbolis melepas kontingennya," kata Buwas.
Kwartir Nasional Pramuka berencana mengirim ribuan peserta untuk ikut kegiatan jambore internasional ke-25 di Korea Selatan. Kegiatan yang rencana diikuti 50 ribu negara itu akan digelar di Saemangeum, Jeolla Utara, Korea Selatan selama 1-12 Agustus 2023.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz