Menuju konten utama

Jokowi Minta Angka Kematian akibat COVID-19 Terus Ditekan

Jokowi senang dengan menurunnya angka kematian di Indonesia akibat COVID-19 meski masih lebih tinggi dari angka kematian di dunia.

Jokowi Minta Angka Kematian akibat COVID-19 Terus Ditekan
Petugas kepolisian melakukan sosialisasi protokol kesehatan COVID-19 di Kawasan Bundaran HI, Minggu (27/9/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengakui angka kematian Indonesia akibat COVID-19 lebih tinggi daripada angka kematian di dunia.

Dalam rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui video conference di Istana Merdeka, Senin (28/9/2020), Jokowi senang dengan menurunnya angka kematian di Indonesia akibat COVID-19 saat ini.

"Kalau kita dibandingkan dengan bulan yang lalu, rata-rata kematian di negara kita juga menurun dari 4,33 persen menjadi 3,77 persen. Meskipun kalau kta bandingkan dengan rata-rata kematian dunia, kita masih sedikit lebih tinggi karena rata-rata kematian dunia mencapai 3,01 persen," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta agar angka kematian Indonesia bisa semakin ditekan. Menurut Jokowi angka kasus aktif COVID di Indonesia per 27 September 2020 berada pada 22,46 persen. Angka ini sedikit lebih rendah daripada kasus dunia yang mencapai 23,13 persen.

Sementara itu, angka kesembuhan Indonesia berada di angka 73,76 persen. Angka ini masih lebih rendah daripada angka kesembuhan dunia di angka 73,85 persen.

Di saat yang sama, Jokowi menerima laporan dari Menteri Kesehatan selaku Wakil Ketua Komite COVID-19 Terawan Agus Putranto bahwa standar pengobatan sudah diperintahkan untuk sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan. Perawatan tersebut meliputi ICU, isolasi hingga wisma karantina demi meningkatkan kesembuhan.

"Ini penting sekali sehingga kita harapkan nanti angka kematian akan semakin menurun, kemudian angka kesembuhan akan semakin lebih baik lagi," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto