tirto.id - Presiden Jokowi menyaksikan penyerahterimaan 5.000 sertifikat tanah kepada masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).
Menurut Jokowi, masyarakat Indonesia seharusnya memiliki 126 juta sertifikat di tahun 2015. Akan tetapi, jumlah tanah yang tersertifikat baru 46 juta.
"Artinya ada 80 juta masyarakat yang memiliki lahan tanah tapi tidak pegang sertifikat, sehingga yang terjadi sengketa di mana-mana, konflik tanah di mana-mana, ramai antartetangga, ramai antarsaudara, ramai masyarakat dengan pemerintah, ramai masyarakat dengan perusahaan," kata Jokowi.
Jokowi lantas menerima laporan, pemerintah hanya bisa menyelesaikan 500 ribu sertifikat. Ia, menurutnya, tidak suka melihat warga harus menunggu 160 tahun untuk bisa mendapatkan sertifikat. Ia lantas memerintahkan Menteri Agraria dan Tara Ruang untuk membuat sertifikat tercetak cepat perbulan.
"Sampai akhir 2023, 110 juta sertifikat sudah selesai," kata Jokowi.
Jokowi berpesan agar warga yang memegang sertifikat hati-hati. Ia meminta pemegang sertifikat tidak sembarangan saat meminjam uang dengan agunan sertifikat. Jokowi berharap uang yang diagunkan bisa bermanfaat.
"Jangan mikir pas dapetnya, tapi berpikir saat nyicilnya setiap bulan," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Irfan Teguh Pribadi