tirto.id - Joko Widodo mengkritik cara Sandiaga Uno yang kerap memberikan contoh nasib individu untuk menggeneralisasi kondisi perekonomian Indonesia. Menurutnya hal tersebut tak tepat.
"Enggak bisa juga seperti bapak tadi sampaikan, ibu ini ibu ini. Ini mengelola ekonomi makro, agregat produksi, itu bukan hanya orang per orang itu dijadikan patokan. Tidak bisa, tidak bisa," tuturnya.
Sepanjang debat, Sandiaga sudah menyebutkan tiga nama sebagai contoh untuk memperkuat argumennya. Dia adalah Mia, Nurjanah, dan seorang pemuda milenial bernama Rahman.
Debat kali ini digelar sebelum empat hari menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Pilpres diikuti dua pasangan calon: Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sedangkan Pileg 2019 bakal diikuti sebanyak 20 partai plus 4 partai lokal Aceh. Partai-partai itu bertempur memperebutkan 575 kursi DPR, 2.207 kursi DPRD Provinsi, dan 17.610 kursi DPRD Kabupaten/Kota.
Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD dilaksanakan serentak dengan Pemilu Presiden. Hari pencoblosan berlangsung pada Rabu 17 April 2019, empat hari lagi.
Editor: Mufti Sholih