Menuju konten utama

Jokowi Kenang Rizal Ramli: Aktivis Kritis yang Cinta Bangsa

Presiden Jokowi mengenang Rizal Ramli sebagai seorang ekonom cerdas sekaligus aktivis kritis yang cinta pada bangsa Indonesia.

Jokowi Kenang Rizal Ramli: Aktivis Kritis yang Cinta Bangsa
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo tentang penghentian kasus hukum mantan Ketua DPR Setya Novanto pada korupsi KTP elektronik di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/12/2023).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo, menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Rizal Ramli, ekonom senior yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Selasa malam (2/1/2024). Jokowi mengenang Rizal Ramli sebagai seorang ekonom cerdas sekaligus aktivis kritis yang cinta pada bangsa Indonesia.

"Turut berdukacita atas berpulangnya ke Rahmatullah, Bapak Rizal Ramli, mantan menko kemaritiman, kemarin, di Jakarta. Saya mengenal almarhum Rizal Ramli sebagai seorang ekonom yang cerdas dan aktivis yang kritis karena kecintaan terhadap bangsanya," kata Jokowi dalam akun media sosial X @jokowi dikutip dari Antara, Rabu (3/1/2024).

Jokowi juga mendoakan arwah almarhum Rizal Ramli untuk mendapatkan tempat lapang di sisi Allah Swt serta segenap keluarga dan kerabat yang ditinggalkan mendapat kesabaran. Jokowi pun telah mengirimkan karangan bunga dukacita ke rumah duka Rizal Ramli di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu.

Karangan bunga dari Jokowi itu berwarna dominan kuning dan hitam.

Selain Jokowi, ucapan belasungkawa juga disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Moeldoko menilai Rizal Ramli adalah sahabat yang kritis.

"Beliau adalah teman dekat saya yang menyenangkan dalam diskusi dan tukar pandangan. Beliau selalu kritis tetapi bagi saya itu adalah obat yang menyehatkan," kata Moeldoko.

Profil Rizal Ramli: Pernah Dipenjara Orde Baru

Rizal Ramli dilahirkan di Padang, Sumatera Barat, tanggal 10 Desember 1954. Sang ibunda yang berprofesi sebagai guru sudah wafat saat Rizal Ramli berusia 7 tahun. Sementara ayahnya adalah seorang pejabat desa dengan jabatan asisten wedana. Rizal kecil tak berlama-lama di ranah Minang. Ia diasuh dan tinggal di rumah neneknya di Bogor, Jawa Barat, sejak usia sekolah dasar (SD). Rizal Ramli menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di Bogor. Lulus dari SMA, Rizal Ramli diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) meskipun ia harus susah payah sembari bekerja di sebuah percetakan untuk membayar kuliah.

Selain itu, Rizal Ramli juga mencari tambahan uang dengan menerjemahkan buku-buku atau makalah berbahasa Inggris. Rizal Ramli terkenal aktif dan vokal semasa kuliah di Jurusan Fisika ITB. Ia terpilih sebagai Presiden Student English Forum (SEF) ITB, kemudian Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) ITB dari tahun 1976 hingga 1977. Sikap berani Rizal Ramli memang sudah terpatri sejak muda.

Dikutip dari buku Menentang Tirani: Aksi Mahasiswa '77/'78 (2000) karya Edy Budiyarso, pada 1978 Rizal Ramli dipenjara selama 15 bulan lantaran suara lantangnya terhadap rezim Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto. Presiden Soeharto akhirnya menawari kursi menteri di Kabinet Pembangunan VII kepada Rizal Ramli. Namun, tawaran tersebut ditolaknya. Rizal Ramli menyunting Herawati Moelyono pada 1982. Setelah sang istri wafat pada 2006, ia menikah untuk kedua kalinya pada 2008 dengan Marijani, yang kemudian meninggal dunia pada 2011.

Baca juga artikel terkait RIZAL RAMLI

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin