tirto.id - Presiden Joko Widodo kembali memberi sinyal akan melakukan perombakan kabinet alias reshuffle. Kode tersebut diberikan saat ditanya awak media terkait rencana itu.
"Mungkin," kata dia di di Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 23 Desember 2022. Ketika ditanya kapan perombakan itu, dia belum memastikan. "Ya, nanti."
Juni lalu, kepala negara juga mengindikasikan bakal ada perombakan kabinet. Mensesneg Pratikno sempat merespons hal tersebut. Alasan perombakan, salah satu poin pentingnya, adalah penyelesaian masalah-masalah pemerintah yang perlu ditangani secara cepat.
"Banyak sekali permasalahan yang harus ditangani secara cepat. Ekonomi global. Sangat dinamis. Kami harus sangat responsif. Pandemi kita juga harus antisipatif. Jadi kami fokus kerja," kata Pratikno. Namun dia enggan merinci kandidat menteri yang diganti.
Spekulasi Jokowi mengganti anak buahnya bukan kali pertama sejak perombakan kabinet terakhir pada 2020. Jokowi dikabarkan akan merombak kabinet setelah PAN masuk koalisi pemerintahan, tetapi belum kunjung terealisasi. Selama 2021, isu perombakan juga berkali-kali diembuskan.
Kepala negara juga beberapa kali menyinggung soal perombakan dalam sejumlah kesempatan setelah pandemi mereda. Pada saat arahan sidang kabinet paripurna di Istana Negara, 5 April 2022, presiden menyentil jajaran yang kurang terbuka soal harga bahan pokok, seperti minyak goreng dan kebutuhan energi seperti kenaikan harga pertamax.
Jokowi juga sempat menyinggung soal perombakan kabinet saat arahan aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali, 25 Maret. Ia menyentil kementerian yang gemar belanja produk impor. Ia bahkan mewanti-wanti merombak bila menteri tidak patuh dengan arahan tersebut.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky