Menuju konten utama

Jokowi: Kami Akan Utamakan Hilirisasi

Joko Widodo mengatakan kalau Indonesia sudah terlalu lama mengekspor barang mentah ke luar negeri. Karenanya ke depan dia akan menerapkan hilirisasi dan industrialisasi.

Jokowi: Kami Akan Utamakan Hilirisasi
Capres nomor urut 01 Joko Widodo bersama istri Iriana Joko Widodo tiba di lokasi untuk mengikuti debat Pilpres 2019 putaran kelima, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.

tirto.id - Joko Widodo mengatakan kalau Indonesia sudah terlalu lama mengekspor barang mentah ke luar negeri. Karenanya ke depan dia akan menerapkan hilirisasi dan industrialisasi.

"Kita sudah terlalu lama, komoditas-komoditas kita tergantung kepada pasar-pasar luar negeri, dan kita sudah terlalu lama mengekspor dalam bentuk mentahan, raw material, baik itu karet, kelapa sawit, baik itu perikanan komoditas-komoditas pertanian," katanya.

"Perlu dibangun industri-industri perikanan sebanyak-banyaknya, pengolahan, pengalengan, sehingga kita mengekspor barang-barang yang sudah olahan."

Debat kelima Pilpres 2019 ini penting bagi kedua pasangan calon. Alasannya, debat bisa mempengaruhi persepsi calon pemilih terhadap paslon. Survei Indikator Politik Indonesia pada Pilpres 2014 menunjukkan elektabilitas Jokowi-JK sebelum debat sebesar 47,6 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 36,2 persen. Mereka yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 16,1 persen.

Setelah debat, elektabilitas Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta naik. Elektabilitas Jokowi-JK menjadi 51,4 persen, sedangkan Prabowo-Hatta menjadi 40,9 persen. Porsi mereka yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab turun menjadi 7,7 persen.

Ini merupakan debat kelima sekaligus terakhir di Pilpres 2019. Empat hari lagi, hari pencoblosan digelar. KPU mencatat jumlah orang yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 sekitar 192 juta.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Mufti Sholih

Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih