tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, keadaan APBN hingga kini masih sehat meski ada gejolak ekonomi dunia. Dia mengatakan, telah bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memastikan keadaan tersebut.
"Kalau APBN saya cek sampai Jumat, 13 Oktober kemarin Ibu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani masih pegang uang menurut saya masih gede banget lah, kira-kira Rp616 triliun," ucap dia, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Proyeksi APBN dinilai masih mampu untuk menopang sampai tahun depan kendati pelemahan ekonomi global sedang terjadi di berbagai negara.
"Jadi masih untuk napas panjang sampai 2024, masih aman dan kalau pagi ketemu Sri Mulyani, dia masih senyum, saya masih tenang, tetapi kalau Sri Mulyani sudah enggak ada senyumnya mesti tanda tanya," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menambahkan, proyek yang dibangun pemerintah pakai uang negara tidak selalu untung. Ada beberapa yang merugi namun harus tetap dibangun karena bagian dari pelayanan publik.
Misalnya, proyek MRT Jakarta sepanjang 26 tahun hanya sampai pada tahap rencana, tidak direalisasikan. Dalam kalkulasi, dihitung nilai proyek tersebut selalu rugi.
Sama halnya dengan proyek MRT, proyek LRT Jakarta juga mengalami kondisi yang sama. Namun demikian, Jokowi menilai, diperlukan solusi, jangan hanya menunggu dan tidak dieksekusi.
“Bagaimana menutup kerugian itu dari sebelah mana, dari anggaran apa, dari penerimaan apa itu yang harus dicari. akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing,” ucap dia.
“Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban, karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi,” lanjut Jokowi.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang