tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) senang dengan capaian realisasi investasi 2022 bisa melebihi target yang ditetapkan. Sepanjang 2022 realisasi investasi berhasil tembus Rp1.207 triliun, dari target sebesar Rp1.200 triliun di tahun lalu.
"Investasi kita 2022 tercapai yaitu Rp1.207 triliun di 2022," kata Jokowi dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023, secara daring, dikutip Rabu (18/1/2023
Kepala Negara itu menyebut realisasi investasi itu mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 1,3 juta orang. Investasi ini pun disebutnya sebagai kunci dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Jokowi melanjutkan, investasi yang ada di Indonesia saat ini sebanyak 53 persen berada di luar Jawa. Hal ini mencerminkan terjadinya pemerataan.
"Pemerataan terjadi karena telah dibangun infrastruktur yang banyak di luar Jawa sehingga investasi itu menuju keluar Jawa. sangat bagus untuk pemerataan kita," jelasnya.
Untuk tahun ini, target investasi yang bisa dikeruk diperkirakan mencapai Rp 1.400 triliun. Angka optimistis ini tetap dipasang oleh pemerintah meski diakui ekonomi global sedang tidak baik baik saja.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan periode 2023 akan berat. Berbagai tantangan seperti perang Rusia Ukraina, ketegangan China dan Taiwan serta ketidakpastian global menjadi tantangan tahun ini.
"Tantangan kita di 2023, tahun yang berat, tidak sebaik 2022. Dimana perang ini masih belum berakhir. Tanda tanda berakhir juga belum ada. Serangan juga berjalan. China taiwan juga. Lalu, perlambatan ekonomi global. Belum ada satu orang pun yang memberikan keyakinan yang pertumbuhan ekonomi global baik baik saja," ujar Bahlil dari Davos, Swiss.
Meski dunia sedang tidak baik baik saja, kata Bahlil, Indonesia optimitis tetap akan mencapai target investasi. Pertumbuhan investasi akan didorong dari sektor hilirisasi komoditas. Selain menarik masuknya penanaman modal asing, adanya hilirisasi komoditas bisa mendorong pembukaan lapangan pekerjaan.
"Kita fokus ke hilirisasi. Gak ada cara lain untuk pertumbuhan investasi dan mendorong lapangan kerja selain hilirisasi," ujar Bahlil.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin