tirto.id - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan pemerintah Indonesia akan mendalami lagi skema kerja sama ekonomi bilateral melalui kemitraan strategis komprehensif yang ditawarkan pemerintah Amerika Serikat (AS).
Tawaran itu datang bersama kunjungan Wakil Presiden AS, Mike Pence ke Indonesia sejak Rabu (19/4/2017) kemarin. Pence menemui Presiden Joko Widodo dan kemudian menggelar pertemuan lain dengan Wapres JK pada Kamis (20/4/2017). Di pertemuan itu, Pence menjelaskan soal tawaran kerja sama ekonomi dan politik AS bagi Indonesia.
Seusai bertemu Pence selama hampir satu jam, JK mengatakan pemerintah akan mengutus Menlu Retno LP Marsudi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan ke Washington, AS pada Mei mendatang untuk mengetahui lebih lanjut mengenai skema kerja sama tawaran AS, terutama terkait bidang ekonomi.
"Mereka lebih menginginkan hubungan itu lebih bersifat bilateral tidak multilateral, seperti TPP (Trans Pacific Partnership), Indonesia juga tidak masuk TPP, karena itu kita akan segera untuk merundingkan starategic partnership (kemitraan strategis) khususnya di bidang ekonomi dengan AS," kata JK di Istana Wakil Presiden sebagaimana dilaporkan Antara.
Menurut JK, Pence sudah menjelaskan ke dirinya soal keingingan pemerintahan Presiden Donald Trump mengenai pembentukan kerja sama kemitraan strategis AS dan Indonesia di bidang ekonomi dan politik.
"Tentu kami ingin pahami dulu yang mereka maksud dengan American first ini, tentu bagi dia bagaimana peningkatan hubungan perdagangan dan investasi di negara-negara lain, seperti Indonesia," kata JK.
Terkait fokus kerja sama di bidang politik, JK mengatakan Indonesia sebagai demokrasi terbesar ketiga dan AS sebagai yang terbesar dunia sama-sama ingin stabilitas keamanan dan perdamaian terwujud.
Dia juga menyebutkan Indonesia siap meningkatkan kerja sama penanggulan terorisme melalui pertukaran informasi intelijen dan latihan pengamanan bersama dengan pihak AS. “Bagaimana saling tukar informasi, apakah laporan intelijen tentang radikalisme atau terorisme, itu juga kita bicarakan Mei 2017," ujar JK.
Sementara itu, di tempat lain, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani menyatakan, di pertemuan antara organisasinya dan Pence pada Jumat besok, juga berharap menerima penjelasan mengenai pendapat pemerintah AS mengenai peluang peningkatan kerja sama perdagangan.
"Pada saat saya bicara dengan kedutaan, mereka bukan meminta untuk mengurangi perdagangan atau ekspor Indonesia ke Amerika. Jadi lebih untuk rebalancing (penyeimbangan). Mereka juga ingin meningkatkan ekspor ke Indonesia. Jadi kuenya bukan diperkecil tapi tetap diperbesar," kata Rosan.
Menurut dia, Kadin juga berencana bertanya ke Pence mengenai komoditas-komoditas barang dan jasa yang diharapkan oleh pemerintah AS bisa diekspor oleh Indonesia ke negara itu.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom