Menuju konten utama
Jenis Imunisasi Bayi dan Biaya

Jenis dan Biaya Imunisasi Bayi di Puskesmas maupun Rumah Sakit

Jenis imunisasi ada beragam, mulai dari yang rutin, tambahan, hingga khusus. Berikut penjelasan dan rincian biayanya di puskesmas maupun rumah sakit swasta.

Jenis dan Biaya Imunisasi Bayi di Puskesmas maupun Rumah Sakit
Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin polio sebelum diberikan kepada seorang balita di Puskesmas Dago, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Kementerian Kesehatan mendeklarasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan satu kasus polio tipe 2 di Aceh. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Jenis imunisasi yang diberikan kepada anak berbeda-beda. Lantas, apa saja jenis vaksin yang diberikan kepada bayi? Berapa biaya imunisasi bayi di puskesmas maupun rumah sakit swasta?

Secara definitif, imunisasi merupakan upaya pengebalan terhadap penyakit melalui penyuntikan vaksin agar tubuh membuat antibodi untuk mencegah penyakit tertentu.

Beberapa bayi mungkin mengalami demam setelah diberikan imunisasi di rumah sakit maupun di puskesmas. Namun, para ibu tidak perlu waswas sebab itu merupakan kejadian pasca-imunisasi bayi yang umum terjadi.

Walakin, kondisi anak tetap harus diperhatikan. Jika ada gejala lain dan berkepanjangan, ibu mesti segera menghubungi dokter atau bidan terdekat.

Berdasarkan jenis penyelenggaraannya, imunisasi terbagi ke dalam dua kategori yakni imunisasi program dan imunisasi pilihan. Kesemuanya itu dijelaskan secara rinci dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 12 Tahun 2017.

Jenis Imunisasi Program untuk Bayi

Imunisasi program dikelompokkan lagi menjadi tiga jenis meliputi imunisasi rutin, tambahan, dan khusus.

1. Imunisasi Rutin

Imunisasi rutin dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan, terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Yang berhak mendapat imunisasi bayi ini adalah mereka yang berusia di bawah 1 tahun.

A. Jenis-jenis Imunisasi Dasar

Imunisasi dasar terdiri atas beberapa tipe imunisasi bayi dengan peruntukan yang berbeda-beda, meliputi:

  • Imunisasi penyakit hepatitis B
  • Imunisasi penyakit poliomyelitis (polio)
  • Imunisasi penyakit tuberkulosis
  • Imunisasi penyakit difteri
  • Imunisasi penyakit pertusis
  • Imunisasi penyakit tetanus
  • Imunisasi penyakit pneumonia dan meningitis yang disebabkan Haemophilus influenzae type B (HiB)
  • Imunisasi penyakit campak
Imunisasi untuk penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan HiB disebut juga dengan Imunisasi Pentavalen. Sebab, kelima penyakit itu tergolong berbahaya dan dapat memicu kematian.

B. Jenis-jenis Imunisasi Lanjutan

Imunisasi lanjutan dibedakan berdasarkan kelompok usia yang mendapatkannya, yakni:

  1. Anak usia di bawah 2 tahun: jenis imunisasi yang diberikan adalah imunisasi terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh Haemophilus Influenzae type B (Hib), serta campak.
  2. Imunisasi anak usia sekolah dasar, diberikan pada bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). Jenis vaksin yang diberikan adalah imunisasi pencegah penyakit campak, tetanus, dan difteri.
  3. Imunisasi untuk wanita usia subur: jenis imunisasi yang disuntikkan untuk mencegah penyakit tetanus dan difteri.

Selain yang telah disebutkan di atas, ada beberapa jenis imunisasi tambahan yang berlakukan mulai 2022. Menukil dari situs resmi Kementerian Kesehatan, ada 3 imunisasi yang ditambahkan yakni vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV).

Vaksin PCV bertujuan mencegah penyakit radang paru, selaput otak, dan telinga, yang disebabkan bakteri Pneumokokus. Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Sementara itu, vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks pada wanita dan disuntikkan kepada anak kelas 5 dan 6 SD.

Semua program imunisasi rutin diselenggarakan oleh Kemenkes sehingga masyarakat tidak dipungut biaya apapun.

PEMBERIAN VAKSIN POLIO DI MEDAN

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes kepada balita di Sub Posyandu Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (14/2/2023). ANTARA FOTO/Yudi/Lmo/aww.

2. Imunisasi Tambahan

Imunisasi tambahan merupakan jenis imunisasi tertentu, diberikan kepada anak berusia tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai kajian epidemiologis pada waktu tertentu.

Pemberian jenis imunisasi bayi ini bertujuan melengkapi imunisasi dasar dan/atau lanjutan pada target yang belum tercapai. Namun, bukan berarti kewajiban pemberian imunisasi rutin tergugurkan.

Penetapan imunisasi tambahan harus didasarkan pada kajian epidemiologis oleh menteri, kepala dinas kesehatan provinsi, atau kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

3. Imunisasi Khusus

Jenis imunisasi khusus diberikan guna melindungi seseorang dan masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu. Misalnya, imunisasi yang diberikan kepada calon jemaah haji yang rutin setiap tahun.

Selain itu, vaksin Covid-19 juga termasuk dalam imunisasi khusus. Sebab, suntik yang diberikan tersebut memenuhi kategori 'situasi tertentu' seperti yang dijelaskan di Permenkes.

Jenis Imunisasi Pilihan untuk Bayi Apa Saja?

Sama seperti imunisasi program, penyelenggaraan imunisasi pilihan harus memiliki izin edar sesuai ketentuan perundang-undangan. Macam-macam imunisasi bayi jenis ini bisa berupa:

  • Imunisasi pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh pneumokokus
  • Imunisasi diare yang disebabkan oleh rotavirus
  • Imunisasi influenza
  • Imunisasi cacar air (varisela)
  • Imunisasi gondongan (mumps)
  • Imunisasi campak jerman (rubella)
  • Imunisasi demam tifoid
  • Imunisasi hepatitis A
  • Imunisasi kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human Papillomavirus
  • Imunisasi Japanese Enchephalitis
  • Imunisasi herpes zoster
  • Imunisasi hepatitis B pada dewasa
  • Imunisasi demam berdarah.

Biaya Imunisasi Bayi di Puskesmas

Imunisasi bayi di puskesmas biasanya dilayani oleh bidan. Program penyelenggaraan imunisasi ini biasanya rutin.

Biaya imunisasi bayi di bidan cenderung lebih murah dibanding imunisasi di dokter atau rumah sakit.

Berikut rentang biaya imunisasi bayi di puskesmas di wilayah Jawa.

Biaya Imunisasi Bayi di Rumah Sakit

Biaya imunisasi bayi di rumah sakit cenderung lebih mahal. Namun, pelayanan imunisasinya lebih lengkap dan ditangani oleh dokter.

Berikut perkiraan biaya imunisasi bayi di rumah sakit swasta.

Jenis Imunisasi Perkiraan Biaya Peruntukan Usia Imunisasi
Polio Rp85-300 ribu Saat kelahiran, usia 2, 3, 4 bulan
Hepatitis B Rp90-120 ribu Saat kelahiran, usia 2, 3, 4 bulan
Vaksin Tuberkulosis BCG Rp171-375 ribu Usia 2 bulan
Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Rp135-300 ribu Usia 2, 3, 4, 18 bulan
Vaksin HiB Rp215-290 ribu Usia 2 dan 4 bulan
Pneumonia atau PCV Rp400-800 ribu Usia 2 sampai 6 bulan
Vaksin Rotavirus Rp230-400 ribu Usia 2 sampai 6 bulan
Flu atau Influenza Rp160-290 ribu Usia 6 sampai 18 bulan
Campak Rp130-205 ribu Usia 9 bulan
Vaksin MMR Rp165-475 ribu Usia 15 bulan
Vaksin Tifoid Rp150-400 ribu Usia 2 sampai 18 tahun
Vaksin Hepatitis A Rp350-550 ribu Usia 2 sampai 18 tahun
Vaksin Varisela atau cacar air Rp450-630 ribu Usia 1 sampai 18 tahun

Di samping daftar vaksin yang disediakan di atas, ada beberapa jenis vaksin yang sebaiknya diberi kepada anak, meliputi:

  • Vaksin pneumokokus: Rp600-870 ribu
  • Vaksin Tdap: Rp130-400 ribu
  • Vaksin HPV: Rp700-1,3 juta
  • Vaksin dengue: Rp1 juta
  • Vaksin Japanese Encephalitis: Rp450 ribu-1 juta

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Fadli Nasrudin

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Addi M Idhom