Menuju konten utama

Apa Saja Imunisasi Dasar Anak yang Wajib Diberikan?

Imunisasi dasar anak yang wajib diberikan beragam dan bertahap sesuai dengan usia anak mulai dari usia nol hingga 11 bulan, berikut daftarnya.

Apa Saja Imunisasi Dasar Anak yang Wajib Diberikan?
Ilustrasi Imunisasi Anak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Imunisasi merupakan salah satu upaya terbaik untuk melindungi anak-anak dari infeksi penyakit berbahaya. Di Indonesia, anak di bawah 1 tahun diwajibkan memperoleh beberapa jenis imunisasi dasar.

Imunisasi dasar anak yang wajib diberikan beragam dan bertahap sesuai dengan usia anak mulai dari usia nol hingga 11 bulan. Selanjutnya, anak-anak direkomendasikan menerima imunisasi lanjutan hingga masa pra-remaja.

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), imunisasi adalah suatu proses dimana seseorang menjadi terlindungi dari suatu penyakit melalui vaksinasi. Istilah ini sering digunakan bergantian dengan vaksinasi atau inokulasi.

Ketika menjalani imunisasi, tenaga kesehatan akan memberikan vaksin ke dalam tubuh anak. Vaksin ini bisa berupa virus yang dilemahkan atau fragmen kecil dari organisme penyebab penyakit yang tidak berbahaya.

Vaksin berguna untuk merangsang dan mengajari sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Tubuh yang sudah membangun imunitas, nantinya bisa melawan penyakit-penyakit berbahaya tersebut jika terinfeksi di masa depan.

Daftar Imunisasi Dasar Anak yang Wajib Diberikan

Anak sebaiknya telah melengkapi imunisasi dasar sebelum berusia 1 tahun. Sebagian besar imunisasi dasar untuk anak usia dini diberikan secara gratis oleh pemerintah dan bisa diperoleh di sejumlah fasilitas kesehatan.

Imunisasi dasar lengkap pada bayi yang sebaiknya diperoleh sebelum berusia satu tahun termasuk imunisasi Polio, Campak, Tetanus, Hepatitis, dan sebagainya.

Kemudian, setelah melengkapi imunisasi dasar, anak-anak juga harus menerima imunisasi lanjutan mulai dari usia 18 bulan hingga masuk sekolah dasar.

Dikutip dari Indonesia.go.id dan Instagram Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel) berikut ini beberapa jenis imunisasi dasar anak yang diberikan secara gratis oleh pemerintah:

1. Imunisasi dasar lengkap untuk bayi (0 - 11 bulan)

  • 1 Bulan: BCG Polio 1, mencegah penularantuberkulosis dan polio
  • 2 Bulan: DPT-HB-Hib 1 Polio 2, mencegah polio, difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia
  • 3 Bulan: DPT-HB-Hib 2 Polio 3
  • 4 Bulan: DPT-HB-Hib 3 Polio 4
  • 9 Bulan: Campak, mencegah campak

2. Imunisasi lanjutan bayi (18 - 24 bulan)

  • Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis, berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis
  • Imunisasi campak rubella 1 dosis

3. Imunisasi lanjutan anak sekolah dasar (kelas 1 - 5)

  • Kelas 1: Imunisasi campak rubella dan diphteria tetanus (DT)
  • Kelas 2 dan 5: Imunisasi tetanus diphteria (TD)

4. Imunisasi lanjutan anak perempuan sekolah dasar (kelas 5 - 6)

  • Kelas 5: Vaksin Human Papilloma Virus (HPV) 1
  • Kelas 6: Vaksin HPV 2

Efek Samping Imunisasi pada Anak

Anak-anak yang telah menjalani imunisasi umumnya akan mengalami serangkaian gejala efek samping. Efek samping ini bukanlah kondisi yang berbahaya, melainkan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang diberikan.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) salah satu gejala paling umum setelah imunisasi adalah anak mengalami demam. Hal ini menyebabkan anak tidak enak badan dan rentan rewel.

Kabar baiknya, efek samping ini bisa diatasi dengan beberapa cara sebagai berikut:

  • Bagi bayi dan balita yang masih menyusu, berikan ASI dengan intensitas yang lebih sering dari biasanya. Ini dilakukan agar anak tetap tercukupi kebutuhan cairannya yang banyak terkuras saat demam.
  • Beri anak kompres air hangat. Air hangat dapat memicu tubuh melakukan pendinginan sehingga suhu tubuh bisa stabil.
  • Pastikan anak menggunakan pakaian yang nyaman saat dan setelah diimunisasi. Pakaian berbahan nyaman mengurangi risiko gesekan dengan luka suntikan vaksin.
  • Pastikan anak istirahat yang cukup setelah imunisasi. Tidurkan anak dalam waktu yang lebih panjang dari biasanya untuk memulihkan kembali staminanya.
  • Atur suhu ruangan tetap sejuk agar anak nyaman beristirahat. Namun, hindari mengarahkan pendingin udara atau kipas angin langsung ke arah anak karena dapat memperburuk kondisi demam.

Baca juga artikel terkait IMUNISASI ANAK atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora