tirto.id - Mantan pemimpin militer Serbia, Ratko Mladic telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup hari ini, Rabu (22/11/2017) setelah dinyatakan bersalah melakukan genosida selama perang Bosnia dari tahun 1992 sampai 1995.
Putusan sidang ini sebelumnya sempat terganggu ketika tim pengacara pria berusia 74 tahun tersebut mengklaim bahwa tekanan darahnya terlalu tinggi untuk melanjutkan proses hukum.
Setelah amarah Mladic meledak-ledak, Hakim Alphons Orie memerintahkan mantan jenderal tersebut untuk dipindah dan mengatakan kepadanya bahwa dia dapat memantau persidangan dengan audio dan video.
Tim hukum Mladic telah meminta persidangan dihentikan dan melewati pembacaan kasus, namun ditolak Hakim Orie.
Mengutip laporan CNN, Mladic didakwa dengan dua tuduhan genosida, sembilan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang karena perannya dalam konflik di bekas negara Yugoslavia itu dari tahun 1992 sampai 1995. Saat itu, 100.000 orang terbunuh dan 2,2 juta lainnya mengungsi. Mladic sebelumnya dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan genosida.
Pengadilan tersebut, yang dimulai pada tahun 2012, berlangsung di Pengadilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia di Den Haag, Belanda. Pengadilan ad-hoc dibentuk untuk mengadili kejahatan yang dilakukan selama konflik Balkan.
Mladic dituduh mendalangi sebuah kampanye pembersihan etnis, termasuk pembantaian ribuan pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica pada Juli 1995. Ini adalah pembantaian terburuk yang pernah terjadi di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Ditangkap pada 2011, Mladic telah menjalani persidangan yang berlangsung 530 hari, termasuk lebih dari 500 saksi dan hampir 10.000 barang bukti.
Sebelum kasus ini ditunda Desember lalu, jaksa merekomendasikan hukuman seumur hidup. Mladic sebelumnya menyebut pengadilan tersebut sebagai "kejam" dan memberi label tuduhan terhadapnya "menjijikkan."
Mantan jenderal - yang dijuluki sebagai "Jagal Bosnia" - menjadi komandan tentara Serbia Bosnia yang memasuki kota Srebrenica pada Juli 1995. Pada hari-hari berikutnya, 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim dibunuh secara sistematis oleh pasukan di bawah kepemimpinannya.
Perunding perdamaian Bosnia, Richard Holbrooke pernah menggambarkan Mladic sebagai "salah satu kombinasi mematikan yang disodorkan sejarah kadangkala: seorang pembunuh karismatik."
Mladic menghadapi tuduhan atas tindakannya selama pengepungan Sarajevo di mana angkatan bersenjatanya memutus kota dari dunia luar. Pasukan Serbia menggempur kota dari posisi darat yang lebih tinggi setiap hari, menjebak penduduk Sarajevo di lembah di bawahnya. Lebih dari 10.000 orang, kebanyakan warga sipil, tewas.
Ketika perang berakhir pada tahun 1995, Mladic melarikan diri sebelum ditemukan 16 tahun kemudian ketika polisi memasuki kebun sebuah rumah kecil di Serbia utara.
Meskipun dia membawa dua pistol, dia menyerah tanpa perlawanan. Dia kemudian diekstradisi untuk diadili di Belanda.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari