Menuju konten utama

Jenderal Gatot: Presiden Minta Tidak Usah Berangkat ke Amerika

Panglima TNI mengaku sudah melapor ke Presiden, Menkopolhukam dan Menlu saat dirinya tidak jadi berangkat ke AS.

Jenderal Gatot: Presiden Minta Tidak Usah Berangkat ke Amerika
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membawa wayang kulit disela pagelaran Wayang NKRI dengan lakon "Parikesit Jumeneng Noto" di depan Museum Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2017). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dirinya tidak perlu berangkat ke Amerika Serikat menyusul penolakan AS atas rencana kunjungan kerja ke negari Paman Sam itu.

Hal tersebut diungkapkan Jenderal Gatot, di Istana Negara Jakarta, Selasa (24/10/2017). “Begitu saya tidak bisa berangkat, saya lapor juga ke Presiden, Presiden mengatakan ya sudah tidak usah berangkat,” kata Gatot seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, Panglima TNI diundang guna menghadiri acara pertemuan para panglima angkatan bersenjata tentang organisasi teroris atau "Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization" (VEOs) yang dilaksanakan pada 23-24 Oktober di Washington DC.

Pada Sabtu (21/10/2017) Jenderal Gatot dijadwalkan terbang ke AS menggunakan pesawat Emirates EK 0357. Namun, pada sore, hanya beberapa saat sebelum terbang dari Bandara Sukarno-Hatta, pihak maskapai menginformasikan secara lisan bahwa Gatot dan istrinya dilarang masuk AS.

Disebutkan bahwa penolakan tersebut diinstruksikan langsung oleh "otoritas dalam negeri AS", lebih tepatnya U.S. Customs and Border Protection.

Baca juga:

Gatot menyatakan, dirinya berangkat ke AS karena menjalankan perintah Presiden Jokowi, sehingga ia merupakan perwakilan pemerintah. “Begitu saya tidak bisa berangkat, saya lapor ke Presiden, lapor ke Menkopolhukam dan Menlu, maka saya tidak boleh berkomentar apa pun juga, tanyalah ke Menlu,” kata dia.

Menurut Gatot, jika ia ditanya kapan dirinya akan berangkat lagi ke AS, maka jawabannya sudah pasti, yaitu apabila ada perintah dari Presiden Jokowi.

“Tanpa itu saya tidak punya inisiatif apapun juga sekarang. Jadi saya tidak boleh memberikan keterangan,” kata Gatot menambahkan.

Jenderal Gatot menambahkan “kan lapornya ke Presiden dulu, baru ke Menkopolhukam dan Menlu. Dan sudah ditangani oleh Menlu.”

Baca juga:Hasil Pembicaraan Menlu & Kedubes AS Soal Penolakan Jenderal Gatot

Sementara itu, mengenai pembukaan dokumen AS terkait kasus tahun 1965, Gatot tidak memberikan komentar. “Tanya Menlu jangan tanya saya,” kata dia.

Gatot mengatakan, Indonesia harus menghargai aturan negara lain termasuk dalam pengungkapan dokumen rahasia. “Kita harus berpikir kita hargai negara lain ada aturan bahwa dokumen rahasia setelah sekian tahun bisa dikeluarkan,” kata dia menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Gatot mengungkapkan rasa kecewanya tidak bisa berkunjung ke AS. “Kalau dikatakan saya kecewa, saya kecewa. Kenapa saya kecewa? Karena saya bersahabat dengan Jenderal Dunford, “ kata Gatot.

Ia menyebutkan sebelumnya dirinya pernah ke AS dan tidak ada masalah. “Pada saat saya ke sana, saya coffee morning di rumah Jenderal Dunford yang asri, malamnya diajak dinner yang enak. Yang lebih luar biasa lagi ada lagu Bengawan Solo yang dinyanyikan prajurit Amerika. Ya saya ke sana kan mau ketemu juga sama beliau,” kata Gatot.

Baca juga artikel terkait JENDERAL GATOT DITOLAK MASUK AS atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz