Menuju konten utama

Jelang Puncak Haji, Begini Skema Penanganan Lansia dan Risti

Safari wukuf ini penting disiapkan skemanya sebab di Arafah nanti kondisinya sangat padat.

Jelang Puncak Haji, Begini Skema Penanganan Lansia dan Risti
Petugas membantu mendorong kursi roda calon haji lansia saat menuju aula pemberangkatan di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/5/2024). Kementerian Agama memberikan layanan khusus bagi jamaah haji lansia pada pelaksanaan haji 1445 H/2024, dengan jumlah 44.795 orang atau 21 persen dari total 213.320 jamaah calon haji regular Indonesia. ANTARA FOTO/Khalis Surry/aww.

tirto.id - Puncak haji di Armuzna masih dua pekan lagi, 15 Juni 2024. Segala persiapan jelang wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, itu sudah disiapkan oleh Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah.

Kepala Daker Makkah, Khalilurrahmman, mengatakan, persiapan puncak haji ini dimulai dari konsumsi jemaah, kemudian transportasi bus yang akan mengangkut jemaah ke pemondokan di Armuzna dan hotel. Kemudian koordinasi dengan masyariq juga sudah terkait tenda di Mina.

"Penempatan-penempatan jemaah haji di Arafah sampai Mina sudah koordinasi dengan Masyariq yang akan menyiapkan tenda-tenda," kata Khalilurrahmman di Makkah, Sabtu (01/06/2024).

Kemudian, petugas juga sudah melakukan persiapan safari wukuf bagi jemaah lansia dan beresiko tinggi. Lalu membuat skema bagaimana safari wukufnya jemaah risti tersebut, terutama yang tidak punya pendamping.

"Kemudian harus disarankan dokter tidak bisa mabit di Mina. Maka akan diberangkatkan atau di safari wukuf-kan dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan jemaah," ujar Khalilurrahmman.

Safari wukuf ini penting disiapkan skemanya sebab di Arafah nanti kondisinya sangat padat. Bagi jemaah lansia dan risti kondisi tersebut jelas sangat beresiko, terutama kalau mau mabit di Muzdalifah dan Mina.

Bagi jemaah yang akan safari wukuf, petugas nanti acuannya data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Mereka yang akan melakukan filter, siapa yang berhak safari wukuf.

"Tentu mempertimbangkan usia, dan penyakit yang mereka alami. Dan juga pendamping kalau tidak ada. Mereka yang sakit itu misalnya tidak bisa duduk, tidak bisa berdiri, dan memakai alat bantu pernapasan. Semua harus mendapat rekomendasi dari KKHI atau dokter," tutur Khalilurrahmman.

Berikutnya terkait dengan akomodasi tempat tinggal, PPIH juga sudah menyiapkan tempat tinggal hotel transit bagi mereka. Konsumsi juga sudah disiapkan menu lansia, misalnya bubur dan sejenisnya.

Lalu untuk transportasi lansia dan risti, kata dia, nanti akan menggunakan kendaraan khusus yang tidak mengharuskan mereka turun.

"Mereka wukufnya di bus. Dua tiga jam, setelah khutbah wukuf, kemudian shalat, setelah itu masuk ke hotel transit," kata Khalilurrahmman.

Saat ini sudah disiapkan 10 bus karena data sementara ini skemanya ada 300 jemaah yang akan di safari wukuf kan. Bus akan dicarikan yang joknya low (rendah) dan posisinya dekat dengan hotel merek agar mudah menjangkaunya.

Sementara itu, hotel transit lokasinya di wilayah Aziziah dan Janubiah, lokasinya sekitar 3 sampai 4 kilo meter dari Jamarot (lokasi melempar jumroh) dan cukup dekat dengan KKHI.

"Untuk penjemputan dan persiapan mulai tanggal 6 Zulhijah sudah kita evakuasi dari hotel ke hotel transit. Puncak safari wukuf pada 14 Zulhijah," kata Khalilurrahmman.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Intan Umbari Prihatin