tirto.id - Mantan Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani, mengatakan dirinya mundur karena punya alasan pribadi dan tidak dipengaruhi pihak lain. Akan tetapi, Dani, sapaan Jaleswari mengaku tim 11 Jokowi di masa lalu mendukung keputusannya untuk mundur.
"Keputusan mundur adalah keputusan personal saya dengan tentu saja mendengar, merasakan dan mempertimbangkan dari berbagai sisi. Saya dengan kawan-kawan tim 11 selalu berinteraksi dan berkomunikasi hingga hari ini. Kawan-kawan tim 11 mendukung sepenuhnya keputusan saya," Kata Jaleswari dalam keterangan yang dikutip, Sabtu.
Sebagai catatan, tim 11 adalah tim transisi pemerintahan Jokowi usai menang Pilpres 2014 lalu. Tim 11 kala itu diisi mulai dari Anies Baswedan, Rini Soemarno, dan Jaleswari Pramodhawardani, salah satunya.
Jaleswari mengatakan, dirinya sudah menimbang lama untuk mundur. Ia pun memilih mundur lewat persuratan setelah melihat kesibukan Jokowi saat ini.
"Saya yakin banyak agenda penting dan mendesak yang sedang menjadi fokus Presiden saat ini. Oleh karena itu, saya memilih jalur persuratan sesuai mekanisme birokrasi yang ada untuk menyampaikan intensi saya kepada Presiden melalui Kepala Staf Kepresidenan," kata Jaleswari.
Jaleswari memilih mundur karena situasi negara tengah menghadapi ujian demokrasi. Ia mengaku memilih berpihak pada etika dalam politik.
"Kita harus berani berpihak pada kebenaran, pada kebaikan, dan pada etika. Bahwa tidak semua hal abu-abu. Ada yang namanya benar dan salah," Kata Jaleswari.
Jaleswari pun menilai kalkulasi elektoral bukan faktor utama dalam sikap mundurnya dari KSP. Ia menekankan bahwa tim Ganjar-Mahfud berpegang pada etika sehingga dapat menjadi teladan publik.
Saat ditanya lebih lanjut soal situasi di internal Istana Kepresidenan saat ini, Jaleswari enggan menjawab. Ia beralasan, posisi sudah tidak di pemerintahan sehingga tidak dapat menanggapi.
"Dengan sudah berhentinya saya dari jabatan di KSP, pertanyaan demikian hemat saya lebih baik diarahkan ke pihak yang lebih memiliki kapasitas dan relevansi untuk mewakili suara di lingkungan istana saat ini," kata Jaleswari.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto