Menuju konten utama

Jakarta Siaga I: Anies Kerahkan 36.000 Aparat Keamanan di Lapangan

Jakarta telah meningkatkan status keamanan menjadi siaga satu untuk mengantisipasi adanya teror bom dan serangan lainnya.

Jakarta Siaga I: Anies Kerahkan 36.000 Aparat Keamanan di Lapangan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga tak merasa panik dan khawatir atas teror bom yang terjadi di Surabaya Jawa Timur sejak Minggu (13/5/2018) sampai Senin (14/5/2018) pagi tadi.

Ia mengatakan, Jakarta telah meningkatkan status keamanan menjadi siaga satu untuk mengantisipasi adanya teror bom dan serangan lainnya di instansi pemerintahan, rumah ibadah, dan pusat-pusat keramaian.

"Seluruh aparat kepolisian, Kodam Satpol PP dan aparatur pemerintah, semua dalam posisi siaga. Lebih dari 36.000, saat kita berbicara ini, sedang bertugas di lapangan memastikan semua objek vital di Jakarta dalam posisi aman, dan bisa merespons cepat atas semua laporan yang ada dari masyarakat," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).

Menurut Anies, situasi keamanan di Jakarta hingga saat ini masih terkendali. Karena itulah, ia meminta agar warga tak ikut-ikutan menyebar rasa takut dengan membagikan kabar berisi informasi teror bom yang belum jelas.

"Sampai dengan tadi pagi pun kami masih komunikasi terus. Bahkan tidak lama sebelum saya datang ke sini, saya bicara dengan Pak Kapolda, memantau perkembangan terakhir. Alhamdulillah, Jakarta aman terkendali," imbuhnya.

Minggu siang, Anies juga mengeluarkan instruksi agar wali kota, bupati, camat, lurah, Kesatuan Bangsa dan Politik, Satpol PP, serta jajaran SKPD meningkatkan kewaspadaan, pengawasan dan penjagaan lingkungan.

"Terutama objek vital dan titik kumpul massa," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Ia juga meminta berkoordinasi mendukung, dan memfasilitasi aparat kepolisian dan TNI dalam peningkatan status keamanan di Jakarta.

Kepada para pegawai Pemprov, ia juga mengimbau agar turut serta dalam menenangkan situasi di masyarakat. Mereka tak diperkenankan memberikan informasi yang simpang-siur.

Terakhir, kata Anies, "bila menemukan ada tanda-tanda mencurigakan jangan menyebarkan kekhawatiran apalagi hoaks, tetapi laporkan kepada aparat terdekat minimal bisa langsung melapor kepada ketua RW [atau] ketua RT yang nanti langsung akan dilaporkan."

Baca juga artikel terkait TEROR BOM atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari