Menuju konten utama

Jaga Stabilitas Harga Pangan Saat Lebaran,Opsi Impor Dibuka Lagi

Airlangga Hartarto mengklaim bahwa pemerintah sudah memitigasi masalah ketersediaan dan stabilitas harga pangan dengan opsi impor lagi.

Jaga Stabilitas Harga Pangan Saat Lebaran,Opsi Impor Dibuka Lagi
Sejumlah ibu rumah tangga memeriksa daging uyang akan mereka beli, di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Rabu (22/3/2023). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.

tirto.id - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim bahwa pemerintah sudah memitigasi masalah ketersediaan dan stabilitas harga pangan selama Ramadan dan jelang Idul Fitri.

Salah satu cara mitigasinya, kata Airlangga, dengan membuka opsi impor beberapa komoditas untuk menjaga harga pangan.

“Saya rasa semua relatif aman. Tentu stok yang tergantung impor ada yang terkait tadi seperti yang disampaikan Pak Arief (Kepala Badan Pangan Nasional) seperti daging, berikutnya kedelai. Tentu kita minta supaya pengadaannya segera,” ujar Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Di lokasi yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa saat ini langkah-langkah persiapan menjelang lebaran tersebut sudah berjalan hampir 90 persen.

“Persiapan lebaran tadi hampir 90 persen on the track, mudah-mudahan tidak ada masalah apa-apa. Ketersediaan pangan cukup sampai hari ini, harga masih terkendali,” ucap pria yang disapa Zulhas

Lebih lanjut, pria yang juga Ketua Umum PAN ini mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menginstruksikan Bulog untuk dapat menyerap beras hasil panen secara maksimal.

“Tadi arahan Presiden agar Bulog menyerap gabah atau beras hasil panen dari petani semaksimal mungkin, sebanyak-banyaknya,” tutur Mendag.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengaku bahwa pemerintah masih menunggu beberapa kedatangan barang impor sehingga belum sampai 100 persen.

"Ada beberapa yang menunggu kedatangan impor kan seperti daging kerbau itu kan masih terus sampai dengan lebaran itu masih ada datang itu barang," kata Arif.

Arif mengaku pemerintah belum berpikir untuk impor lagi beras sebanyak 500 ton. Akan tetapi, pemerintah fokus untuk menyerap kebutuhan beras dalam negeri. Ia pun optimis pangan terjaga jelang idul fitri.

"Optimis bulog sekitar 220 ribu ton sambil kita bantu serap. Kemarin Perpadi mau ngasih 60 ribu ton kan lumayan ya. Jadi hampir sekitar 300 ribu ton," tutup Arief.

Baca juga artikel terkait IMPOR PANGAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - News
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat