tirto.id - Pertandingan Argentina vs Islandia di laga perdana Grup D Piala Dunia 2018 akan digelar pada Sabtu, 16 Juni 2018 pukul 20.00 WIB. Jika tidak ada perubahan jadwal jam tayang, laga di Stadion Spartak, Moskwa ini dapat dipantau melalui siaran langsung TransTV.
Perbedaan Islandia dan Argentina dalam sejarah demikian jauh. Piala Dunia Rusia adalah putaran final yang ke-17 untuk Albiceleste. Mereka sudah meraih dua gelar juara. Sementara itu, Islandia baru menjalani debut di Piala Dunia tahun ini.
Bicara peringkat FIFA, Argentina ada di urutan kelima, sedangkan Islandia di posisi ke-22. Namun, melihat ke belakang, lompatan yang dilakukan Islandia demikian besar. Mereka pernah ada di urutan ke-131 pada Juni 2012, dan enam tahun kemudian berlaga di turnamen terbesar sejagat.
Menjelang Piala Dunia 2018, Islandia menjalani deretan uji coba internasional yang buruk. Sejak Januari 2018, dalam lima pertandingan, Islandia hanya menang sekali, kontra Indonesia 1-4 pada bulan Januari. Sisanya, mereka tumbang oleh Meksiko, Peru, dan Norwegia. Uji coba pamungkas, kontra Ghana pada Jumat (8/6/2018) berakhir imbang 2-2.
Namun, sulit mengukur performa sebuah tim hanya dari partai persahabatan. Tidak ada yang bisa meremehkan Islandia setelah penampilan di Piala Eropa 2016. Ketika itu mereka mampu menembus perempat final, sebelum dihentikan tuan rumah Perancis 5-2, meskipun turnamen itu adalah debut Islandia.
Ada delapan dari 23 pemain dalam skuat Piala Dunia saat ini yang berasal dari jebolan tim U-21 mereka yang lolos ke putaran final Piala Eropa U-21 pada 2011.
"Saya ragu menggunakan frasa ini, tetapi Anda bisa berkata mereka adalah generasi emas. Mereka adalah pemain Islandia pertama yang sukses ke putaran final Kejuaraan Eropa U-21. Mereka sudah bersama untuk waktu yang lama," ungkap Eidur Gudjohnsen, top skor Islandia sepanjang masa dikutip FIFA.
Kebersamaan yang menjadi kata kunci untuk Islandia, sebenarnya juga dirasakan oleh Argentina. Para pemain yang menjadi tulang punggung Albiceleste saat ini adalah mereka yang membawa Argentina ke final Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America 2016 dengan tambahan beberapa pemain muda.
Namun, keberadaan Lionel Messi, yang menjadi satu-satunya pencetak gol untuk Argentina sejak November 2016, bisa merupakan berkah sekaligus bencana untuk Argentina. Messi membuat semua pemain Argentina bisa bermain lebih baik, atau sebaliknya, sang kapten dapat membuat penggawa Albiceleste lain sangat terpaku kepadanya.
"Messi adalah pemain yang bisa bermain di tim mana pun. Saya selalu menginginkan dia di tim saya, tetapi berrgantung pada seorang pemain tampaknya tidak adil bagi saya, karena dengan level timnas yang akan kami hadapi di Piala Dunia, bergantung pada pemain tunggal bakal sangat berbahaya," kata legenda Argentina, Gabriel Batistuta dikutip FIFA.
Editor: Fitra Firdaus