Menuju konten utama
EURO 2021

Italia Juara Piala Eropa 2020, Inggris Kembali Gagal di Adu Penalti

Italia juara Piala Eropa 2020 dengan mengalahkan Inggris lewat adu penalti 3-2. The Three Lions harus kandas di final yang dimainkan di kandang sendiri.

Italia Juara Piala Eropa 2020, Inggris Kembali Gagal di Adu Penalti
Ilustrasi. Leonardo Bonucci dari Italia melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah pertandingan. Babak 16 Besar - Italia v Austria - Stadion Wembley, London, Inggris - 26 Juni 2021. Antarafoto/Pool via REUTERS/Carl Recine TPX IMAGES OF THE DAY

tirto.id - Italia resmi menjadi juara Piala Eropa 2020 setelah menundukkan Inggris 3-2 dalam babak adu penalti pada Senin (12/7/2021) di Stadion Wembley, London. Ini adalah gelar EURO kedua bagi Gli Azzurri sepanjang sejarah. Sebaliknya, Inggris mengulang kembali tragedi gagal dalam adu penalti.

Sepanjang 120 menit di final Piala Eropa 2020, Italia dan Inggris hanya bisa bermain imbang 1-1. Gli Azzurri tertinggal lebih dahulu oleh gol cepat Luke Shaw (2') menyambut umpan silang sesama bek sayap Kieran Trippier. Namun, Leonardo Bonucci mampu menyamakan skor pada menit 67.

Kebuntuan lantas terjadi kala laga memasuki babak perpanjangan waktu. Di sinilah Roberto Mancini dan Gareth Southgate memasukkan para pemain yang bakal menjadi algojo. Termasuk Marcus Rashford dan Jadon Sancho di kubu Inggris yang baru hadir pada menit 119.

Namun, justru Inggris antiklimas di babak adu penalti. Kedudukan sempat 1-2 untuk keunggulan The Three Lions usai tendangan kedua. Kala itu, aksi Andrea Belotti gagal, sedangkan tembakan Harry Maguire masuk.

Penendang ketiga Italia, Leonardo Bonucci sukses. Namun, tidak dengan Marcus Rashford. Ia bisa mengecoh kiper Italia, Gianluigi Donnarumma, tetapi bola tembakannya mengenai tiang dan keluar.

Sejak Rashford, tidak ada penendang Inggris yang mulus. Sebaliknya, momentum kembali jadi milik Italia ketika eksekutor keempat, Federico Bernardeschi sukses. Kedudukan jadi 3-2, lalu Jadon Sancho, yang musim ini akan berseragam Manchester United, gagal.

Dalam skor 3-2, Jorginho sebagai penendang kelima Italia sebenarnya bisa mengakhiri adu penalti lebih cepat. Namun, sang spesialis tendangan 12 pas justru tak berhasil. Beban beralih ke bahu Bukayo Saka, pemuda berusia 19 tahun asal Arsenal.

Saka sebagai penendang kelima tak bisa memenuhi harapan. Ia gagal sehingga skor tetap 3-2. Italia memenangi adu penalti dalam 2 pertandingan EURO beruntun, mengingat mereka menyingkirkan Spanyol di semifinal dengan cara yang sama.

Bagi Italia, kemenangan di final EURO 2021 menyempurnakan perjalanan mereka. Pasukan Roberto Mancini total tidak terkalahkan dalam 34 pertandingan beruntun. Selain itu, jika dihitung dari babak kualifikasi, Italia total menjalani 17 laga kompetitif tanpa sekali saja tumbang.

Ini juga jadi titik puncak dalam sepak bola Italia yang sempat terpuruk. Gli Azzurri sempat ada di titik terendah kala mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Namun, perombakan yang dilakukan oleh Mancini tergolong luar biasa.

Total selama sang mantan pemain Sampdoria dan Lazio menangani Timnas Italia, Gli Azzurri tercatat menang 28 kali, seri 9 kali, dan hanya kalah 2 kali. Persentase kemenangannya mencapai 71,79 persen.

Jika Italia berbahagia di Stadion Wembley pada Senin (12/7/2021), Inggris tidak demikian. The Three Lions kembali gagal di sebuah turnamen karena adu penalti. Ini bukan cerita baru untuk pelatih mereka, Gareth Southgate.

Pada EURO 1996, ketika Southgate menjadi pemain, Inggris disingkirkan oleh Jerman dalam babak semifinal yang juga dimainkan di Wembley. Kala itu, 11 penendang Inggris dan Jerman mulus. Namun, Southgate yang jadi penendang keenam The Three Lions gagal sehingga timnya takluk 6-5.

Berselang 2 tahun di Piala Dunia 1998, Inggris juga kandas oleh adu penalti. Ketika itu dalam laga melawan Argentina di babak 16 besar yang diwarnai kartu merah David Beckham, Inggris gagal melaju karena kandas 3-2.

Sementara itu, di EURO 2004, Inggris yang melaju ke 8 besar tak bisa bergerak ke babak selanjutnya. Mereka rontok oleh Portugal dalam drama adu penalti 6-5. Berselang 2 tahun di Piala Dunia 2006, Inggris terhenti pula di perempat final. Lagi-lagi, mereka kandas oleh Portugal juga lewat drama adu penalti 1-3.

Sementara itu, di EURO 2012, The Three Lions kandas oleh Italia sang finalis di babak 8 besar melalui adu penalti 4-2.

Sembilan tahun berselang di Piala Eropa 2020, Inggris mampu meraih pencapaian terbesar mereka sepanjang sejarah EURO: menembus final. Namun, pasukan Gareth Southgate tak bisa mengelak ketika dihadapkan dengan adu penalti, momok mereka sekian lama.

"Kami harus sangat bangga sebagai kelompok atas yang kami capai. Kami semuanya bermental pemenang, dan ingin menang, jadi (kekalahan di final) ini mungkin akan menyakitkan sepanjang karier kami, tapi itulah sepak bola. Kami berkembang dengan baik sejak dari Rusia (piala Dunia 2018) dan bakal melanjutkan perkembangan itu," kata kapten Inggris, Harry Kane dikutip UEFA.

Baca juga artikel terkait EURO 2021 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya