Menuju konten utama

Isu Jokowi Mau Hapus Pelajaran Agama Disebar, BPN Merasa Dirugikan

BPN Prabowo-Sandiaga mengklaim tidak pernah memerintahkan relawannya menyebar fitnah dan melakukan kampanye hitam. 

Isu Jokowi Mau Hapus Pelajaran Agama Disebar, BPN Merasa Dirugikan
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso. tirto.id/Lalu rahadian.

tirto.id - Video berisi rekaman seorang perempuan pemakai atribut PKS menyebar isu capres petahana Joko Widodo berencana menghapus pelajaran agama belakangan beredar di media sosial.

Hal ini memunculkan dugaan bahwa relawan Prabowo-Sandiaga menyebar fitnah dan melakukan kampanye hitam untuk mempengaruhi para pemilih.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso mengklaim kasus ini justru merugikan kubunya.

"Kami merasa rugi karena kami enggak perintah, garis [perintah] dari BPN tidak ada semacam itu," kata Priyo di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Meskipun demikian, dia mengakui BPN selama ini sulit mengendalikan kampanye yang dilakukan para relawan pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Kalau di lapangan, kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi peristiwa di lapangan, atau bisa jadi itu disebabkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab," ujar Priyo.

Priyo mengatakan Prabowo-Sandiaga sudah meminta seluruh tim sukses dan relawan-relawannya untuk berkampanye dengan cara-cara yang baik. Keduanya, kata Priyo, juga selalu mengingatkan agar para pendukungnya tak menyebarkan hoaks dan melakukan kampanye hitam.

"[Sesuai] Garis policy [kebijakan] dari Pak Prabowo dan Sandiaga, kita dilarang untuk melakukan cara-cara yang tidak berkah, tidak sah, apalagi hoaks. Kami hanya diperkenankan [memakai] cara-cara yang halal dan thoyib, halal dan baik," ucap Priyo.

Sampai saat ini, Priyo mengaku BPN belum menerima laporan bahwa perempuan dalam video itu memang merupakan bagian dari relawan Prabowo-Sandiaga atau bukan.

"Tim hukum kita Divisi Hukum kita sudah cukup tanggap untuk itu dan kita yakin akan segera cek apa yang sebenarnya terjadi," ujar Priyo.

Sedangkan Ketua DPP PKS Ledia Hanifa membantah perempuan dalam video tersebut merupakan kader partainya.

"Kami enggak pernah nyuruh [kampanye hitam], [atau] membolehkan orang melakukan black campaign," kata Ledia kepada reporter Tirto pada hari ini.

Ledia juga mengklaim Presiden PKS Sohibul Iman sudah melarang anggota partainya melakukan kampanye hitam. "Kalau Presiden PKS sudah tegas, bahwa kita tidak boleh black campaign."

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Addi M Idhom