tirto.id - Ketika Islandia ditempatkan di Grup D Piala Dunia 2018 bersama Argentina, Kroasia, dan Nigeria, tentu ada sebagian orang yang menganggap negeri pulau dingin itu sebagai underdog.
Barangkali lantaran fakta yang paling mudah disebut: Islandia baru pertama kali ini ikut gelaran sepakbola tingkat sejagat.
Bandingkan dengan Argentina yang kampiun dua kali (1978, 1986), Nigeria yang sudah 5 kali ikut serta (1994, 1998, 2002, 2010, 2014), dan Kroasia yang sudah 4 kali (1998, 2002, 2006, 2014).
Agaknya orang lupa bahwa Islandia, walaupun dianggap underdog, adalah kuda hitam yang bikin kaget dua tahun lalu di Euro 2016.
Kala itu, mereka sukses menahan imbang Portugal dan Hongaria, masing-masing dengan skor 1-1, dan sukses menekuk Austria 2-1.
Di babak 16 besar, mereka menekuk Inggris 2-1. Langkah mereka baru terhenti setelah digasak Prancis 5-2 di babak perempat final.
Mungkin orang juga lupa, atau mungkin juga tidak, bahwa di gelaran sepakbola level Eropa itu, Islandia pernah membikin Cristiano Ronaldo sewot setelah Portugal ditahan imbang 1-1.
Nama raksasa itu berkomentar dengan nada marah, dan menyebut Islandia sebagai "negara dengan mentalitas kecil" yang "tidak mau melakukan apa-apa" di turnamen itu.
Kala itu, Islandia menerapkan taktik yang sama dengan yang kita saksikan dalam laga Islandia versus Argentina di Grup D Piala Dunia 2018: mereka kepung pemain terbaik Portugal itu hingga gagal bikin gol.
Dua tahun kemudian, di Rusia, Islandia mengulang catatan Euro dengan membikin tumpul raksasa lain: Lionel Messi.
Penjagalan raksasa sepakbola ini kali lebih dramatis, dan melahirkan pahlawan baru: kiper Hannes por Halldorsson, yang menebak arah bola tendangan penalti Messi dengan benar pada menit ke-64.
Sejauh ini belum ada komentar dari Messi. Tapi biasanya Messi pintar mengekang diri di depan publik.
Bagi Islandia sendiri, perjalanan mereka yang bak dongeng di Piala Dunia ini kali mungkin juga akan mencatatkan jejak langkah yang sama dengan di Euro 2016: lolos hingga perempat final -- atau bahkan lebih baik.
Tapi, patut juga diingat bahwa Cristiano Ronaldo mampu bangkit setelah dikecewakan Islandia, dan pada akhirnya mengalungi medali juara Eropa. Bisa saja Messi -- karena tak mau kalah dari Ronaldo -- juga akhirnya mengalungi medali juara dunia.
Atau, setidaknya, setelah sukses membikin tumpul Messi-ah dan Cristiano Ronaldo, dua raksasa sepakbola saat ini, anggapan orang tentang Islandia akan berubah: dari tim underdog menjadi tim kuda hitam.
Kelanjutan dongeng Islandia di Piala Dunia 2018 layak ditunggu.
Editor: An Ismanto