Menuju konten utama

Iran vs Amerika Memanas, Indonesia Siapkan Rencana Perlindungan WNI

Ketegangan Iran vs Amerika Serikat menyita perhatian pemerintah Indonesia. Pemerintah RI kini sudah menyusun rencana perlindungan bagi WNI di Timur Tengah untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan di sana. 

Iran vs Amerika Memanas, Indonesia Siapkan Rencana Perlindungan WNI
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Kuala Lumpur Summit (KTT KL Summit) yang diikuti 56 negara muslim di Kuala Lumpur Convention Center, Kamis (19/12/2019). ANTARA FOTO/Agus Setiawan/foc.

tirto.id - Konflik Iran vs Amerika Serikat yang memanas sejak tewasnya komandan pasukan Quds, Qassem Soleimani saat ini menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Sebab, konflik Iran vs AS berpotensi menyabkan gangguan keamanan di kawasan Timur Tengah, jika berujung pada perang militer.

Pemerintah RI pun kini sudah mempersiapkan rencana perlindungan dan evakuasi Warga Negara Indoensia (WNI) di Timur Tengah, jika diperlukan karena ada gangguan keamanan di kawasan ini.

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menyatakan pemerintah Indonesia telah menyusun rencana cadangan atau contingency plan terkait dengan upaya perlindungan bagi WNI di Timur Tengah. Pemerintah pusat dan beberapa perwakilan RI di Timur Tengah juga sudah memetakan jumlah dan sebaran WNI di kawasan tersebut.

"Kami juga menentukan level kedaruratannya, karena masing-masing akan berbeda penanganannya. Kemudian kami juga cek kebutuhan logistik, dan apabila diperlukan evakuasi akan memakai rute yang mana," kata Retno usai acara Perayaan Natal Kemlu RI di Jakarta, Senin malam (6/1/2020) sebagaimana dilansir Antara.

Upaya evakuasi WNI dari daerah konflik sebelumnya telah berhasil dilakukan saat terjadi perang saudara di Yaman pada 2015. Saat itu, ribuan WNI berhasil dievakuasi, baik dengan menggunakan jalur udara maupun laut. Proses evakuasi WNI kala itu di bawah koordinasi Kemlu dan TNI.

"Kalau evakuasi, kami bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan, jika diperlukan pesawat dari TNI AU. Karena evakuasi itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh KBRI. Biasanya ada tenaga bantuan dari pusat dan melibatkan kerja sama banyak pihak," ujar Retno.

Meskipun demikian, Retno berharap semua pihak yang berkonflik, baik AS maupun Iran, sama-sama menahan diri agar situasi keamanan di Timur Tengah tidak memburuk. Pada hari ini, Retno sudah menemui duta besar kedua negara secara terpisah untuk menyampaikan pesan pemerintah Indonesia agar Iran dan AS tidak memakai cara kekerasan dalam menyelesaikan konflik.

Ketegangan antara Iran dan AS kembali meningkat setelah komandan Pasukan Quds, sayap Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani terbunuh akibat serangan udara militer AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1/2020).

Kematian Soleimani membikin pemerintah Iran berang. Pernyataan pembalasan atas kematian Soleimani bahkan sempat disampaikan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Iran juga menyatakan tidak lagi mematuhi semua pembatasan yang diterapkan dalam kesepakatan nuklir pada 2015.

Sebaliknya, Presiden AS Donald Trump tak kalah keras dalam mengancam Iran. Unggahan Trump di akun Twitter, malah memuat pernyataan kesiapan AS berperang melawan Iran. Trump menyatakan AS sudah siap menyerang 52 situs penting di Iran. Serbuan itu bakal dilakukan apabila Iran menyerang warga atau aset AS untuk membalas kematian Soleimani.

Baca juga artikel terkait IRAN VS AS

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Addi M Idhom