Menuju konten utama

Investasi Membaik, BKPM Sebut Investor Yakin Jokowi Menang Pilpres

Thomas mengatakan, komunitas investor yakin Jokowi akan menang Pilpres sehingga programnya dapat berlanjut 5 tahun ke depan.

Investasi Membaik, BKPM Sebut Investor Yakin Jokowi Menang Pilpres
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, tiba di lokasi debat sekitar pukul 18.15 WIB. tirto.id/Hendrafriyana

tirto.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan keunggulan sementara pasangan calon nomor urut 01, Presiden Joko Widodo sudah disambut baik oleh kalangan investor.

Meskipun belum ada penetapan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Thomas mengatakan, komunitas investor yakin petahana akan menang sehingga programnya dapat berlanjut 5 tahun ke depan.

“Dari perspektif investor, mereka yakin Jokowi memenangkan Pemilu. Jadi ada keberlanjutan program-program untuk 5 tahun lagi,” ucap Thomas dalam konferensi pers di Gedung BKPM pada Selasa (30/4).

“Eksplisitnya komunitas investor yakin paslon 01 memenangkan Pemilu,” tambah Thomas.

Thomas mengatakan keberlanjutan pemerintahan Joko Widodo pada periode kedua ini perlu dimanfaatkan dengan baik lantaran investor sudah memberikan sinyal positif.

Menurut dia, hal ini akan berbeda jika pemerintah Indonesia memasuki tahap demisioner lantaran pemimpin yang terpilih berbeda dari yang masih menjabat.

“Keberlanjutan pemerintahan Jokowi adalah faktor yang positif. Beda sama pergantian pemerintahan yang periode demisioner. Kita tidak bisa mendorong terobosan besar seperti perpindahan ibu kota,” ucap Thomas.

Menurut Thomas, pemerintah selanjutnya perlu melakukan reformasi perekonomian. Beberapa di antaranya mencangkup digitalisasi proses bisnis dan perdagangan sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas barang dan jasa.

Di samping itu, ia mengatakan sejumlah pertemuan maupun interaksi pemerintah dan daerah sudah harus beranjak ke arah digital sehingga tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk bolak-balik mengunjungi ibu kota.

“Dengan adanya kontinuitas maka tidak ada alasan kenapa kita tidak bisa mengimplementasikan reformasi besar,” ucap Thomas.

Di sisi lain, kata Thomas, insentif juga perlu digenjot agar investasi dapat terus masuk. Ia mengatakan insentif ini akan sangat diperlukan bagi investasi di sektor hulu yang saat ini menjadi kelemahan Indonesia. Sebab, Thomas mengatakan, Indonesia memiliki kelemahan bahan baku yang masih mengandalkan impor.

“Reformasi ekonomi konkret bisa direalisasikan segera. Tahun 2019 investasi kita bisa rebound. Tapi kalau pasif ya rebound bisa tertunda ke 2020. Kalau status quo saja pertumbuhan akan biasa-biasa saja,” ucap Thomas.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto