tirto.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi kuartal I (Q1) 2019 bertumbuh 5,3 persen secara year on year (yoy).
Jumlah investasi saat ini berada di angka Rp195,1 triliun atau setara 24,6 persen dari target 2019 di angka Rp792 triliun.
Capaian Q1 2019 ini sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp185,3 triliun. Tapi, pertumbuhannya sedikit melambat dari yoy sebelumnya yang berada di angka 11,8 persen.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, capaian investasi ini tidak terlepas dari adanya faktor eksternal karena berbagai negara dunia katanya mengalami perlambatan investasi.
Menurutnya, masalah ini memiliki keterkaitan dengan keberadaan perang dagang, kenaikan suku bunga The Fed.
"Tentunya Indonesia tidak lepas dari (pengaruh) anjloknya investasi internasional di seluruh dunia," ucap Thomas dalam konferensi pers di Gedung BKPM pada Selasa (30/4/2019).
"Seperti kita pernah jelaskan sebelumnya, 2018 benar-benar tahun yang parah untuk investasi tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia," tambah Thomas.
Di sisi lain, keadaan domestik juga turut menyumbang pengaruh terhadap capaian investasi. Thomas mengatakan hal itu terlihat dari siklus investasi yang umumnya melambat sebelum pemilu tetapi berpotensi rebound atau menguat kembali usai pemilu dan pemenang diketahui oleh para investor.
Thomas yakin bila tren investasi Indonesia kali ini akan membaik. Namun, ia mengingatkan agar langkah dan kebijakan pemerintah juga harus turut mendukung masuknya investasi ini. Sebab jika tidak maka yang ia sebut rebound tadi dapat tertunda ke tahun berikutnya.
"Akhir tahun lalu sudah ada kepercayaan dunia. Sudah mulai pulih. Nanti setelah pemilu bisa rebound lagi," ucap Thomas.
Secara lebih detail Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat di angka Rp107,9 triliun atau tumbuh negatif 0,9 persen. Namun relatif lebih baik dibanding Q1 2018 yang tumbuh negatif 11,4 persen.
Sumbangan PMA berada di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi lalu perumahan dan kawasan industri.
Bagi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat meningkat 14,1 persen. Dari Rp76,4 Triliun di Q1 2018 menjadi Rp87,2 Triliun di Q1 2019. Sektor penyumbangnya adalah konstruksi, transportasi gudang dan telekomunikasi, lalu listrik, gas, dan air.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno