Menuju konten utama

Insentif Komponen Inti Pesawat Sudah Berjalan 3 Tahun

Kebijakan fiskal bagi maskapai pesawat telah diberikan sejak 3 tahun lalu dalam pengadaan komponen inti.

Insentif Komponen Inti Pesawat Sudah Berjalan 3 Tahun
Teknisi melakukan pekerjaan pemeliharaan pada pesawat jet di hangar GMF AeroAsia keempat dan terbaru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia, Senin, 28 September 2015. Anak perusahaan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia meluncurkan fasilitas terbarunya pada hari Senin yang lalu diklaim sebagai hanggar pemeliharaan terbesar di dunia untuk pesawat berbadan sempit. AP PHOTO/ Dita Alangkara

tirto.id - Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) Tazar Marta mengatakan, pemerintah mulai menerapkan insentif untuk komponen pesawat.

GMF bagian dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, kata dia, sudah menerima beberapa insentif dari pemerintah. Di antaranya, pembebasan pungutan pajak pada 25 komponen pesawat. Sedangkan, 300 komponen lainnya belum mendapat insentif pajak dari pemerintah.

"Sejak tiga tahun terakhir itu sudah ada 25 komponen pesawat yang sudah mendapat insentif pajak, itu [25 komponen] bebas pajak. Sementara sisasnya ada 300 itu belum [mendapat insentif pajak]," kata Tazar yang juga Director of Business and Base Operation dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).

Ia menjelaskan, 25 komponen pesawat yang sudah mendapatkan insentif perangkat inti, sedangkan 300 komponen lainnya berupa komponen kecil yang masih bisa diproduksi di dalam negeri.

"Tapi yang 25 itu komponen inti [dari luar negeri]," kata dia.

Menurut dia, biaya perawatan pesawat memiliki kontribusi sebesar terhadap biaya operasional pesawat, meski tak menyebut nominalnya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Darmin Nasution bakal menjalankan sejumlah program untuk menurunkan biaya tiket pesawat. Salah satunya pemberikan insentif kebijakan fiskal kepada maskapai.

Hingga saat ini, kata Tazar, rencana pemerintah ini belum ada tindak lanjutnya.

"Belum ada [tindak lanjut] saya rasa [sekarang] sudah cukup ya pajak-pajak yang diberikan. Mungkin saya engak tau bentuk pajak yang diharapkan. Tapi bagi kita sebagai Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO), sebenarnya sumbangannya ke kita merunning perawatan yang lebih efisien dulu," ujar dia.

Baca juga artikel terkait MASKAPAI PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali