tirto.id - Masyarakat Kota Depok dapat menerima vaksin COVID-19 booster di Puskesmas Sukamaju Baru. Puskesmas yang berlokasi di Jalan Kenari Raya, Tapos, Depok ini akan menyelenggarakan layanan vaksinasi booster COVID-19 pada 15 Maret 2022.
Melansir Instagram @PKM_Sukamajubaru, jenis vaksin booster yang akan disalurkan oleh layanan vaksin ini adalah Pfizer. Pemberian vaksin akan dilaksakan mulai pukul 08.30 WIB. Peserta layanan vaksinasi Puskesmas Sukamaju Baru dibatasi dengan kuota 120 orang.
Masyarakat Kota Depok yang telah memenuhi kriteria penerima vaksin booster dapat mendaftarkan diri melalui laman daftarvaksin.depok.go.id.
Syarat Vaksin Booster Puskesmas Sukamaju Baru Kota Depok
Terdapat sejumlah persyaratan bagi peserta vaksin booster di layanan vaksinasi Puskesmas Sukamaju Baru, yaitu:
- Peserta sudah memiliki e-tiket vaksinasi dosis 3 dari PeduliLindungi;
- Peserta telah menerima vaksin dosis kedua dengan jarak minimal 6 bulan;
- Peserta dalam kondisi sehat;
- Peserta membawa fotokopi KTP atau Kartu Keluarga (KK).
E-tiket vaksinasi dosis ketiga bisa dicek melalui aplikasi PeduliLindungi dengan cara berikut:
- Buka aplikasi PeduliLindungi;
- Masuk dengan akun yang terdaftar;
- Klik menu “Profil” dan pilih “Status Vaksinasi & Hasil Tes Covid-19”;
- Status dan jadwal vaksinasi booster akan muncul di akun;
- Masuk ke menu “Riwayat dan Tiket Vaksin” untuk cek tiket vaksin booster. Tiket tersebut berada di bawah tiket vaksin dosis 2.
Efek Samping Vaksin Booster Pfizer
Vaksin Pfizer merupakan jenis vaksin yang akan disalurkan bagi peserta layanan vaksinasi booster Puskesmas Sukamaju Baru. Vaksin Pfizer diproduksi oleh perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech dan perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer.
Sama seperti jenis vaksin lainnya, pemberian vaksin Pfizer sebagai booster dapat memicu efek samping tertentu. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) efek samping vaksin setelah suntikan kedua kemungkinan lebih intens dibandingkan setelah suntikan pertama. Efek samping biasanya terjadi dalam waktu enam minggu setelah suntikan.
Sejauh ini, kasus yang dilaporkan dari suntikan vaksin booster mirip seperti reaksi setelah suntikan primer dosis satu atau dua. Efek samping tersebut berupa:
- demam;
- sakit kepala;
- kelelahan;
- nyeri di tempat suntikan.
Efek samping tersebut dapat dialami dalam intensitas ringan atau sedang. Efek samping akibat vaksinasi booster bisa dikurangi dengan cara:
- mengompres lengan atau area suntikan menggunakan handuk bersih yang sudah dibasahi air dingin;
- melakukan olahraga ringan dengan menggerakkan lengan yang nyeri atau alihkan dengan aktivitas lain;
- mengonsumsi banyak air putih;
- tidak menggunakan pakaian ketat;
- mengonsumsi ibuprofen, asetaminofen, aspirin (hanya untuk orang berusia 18 tahun atau lebih), atau antihistamin bila perlu.