tirto.id - Aktivitas terkini Gunung Merapi hari ini, Jumat, 20 November 2020 dari pukul 12:00-18:00 WIB, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah. Sampai saat ini, status Gunung Merapi masih Siaga Level 3.
Selain itu, menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terdengar 1 kali suara guguran dari PGM Babadan dan 1 kali suara guguran dari PGM Kaliurang.
Sebelumnya, berdasarkan pengamatan BPPTKG pada hari ini, pukul 06:00 WIB sampai dengan 12:00 WIB, asap kawah tidak teramati, tetapi terdengar suara guguran 1 kali ( lemah ) dari Pos Babadan.
Berikut adalah update terkini tentang kabar dan info terkini Gunung Merapi hari ini, Jumat(20/11) dari pukul 00:00 WIB sampai 18:00 WIB menurut BPPTKG.
1. Periode Pengamatan, Jumat (20/11/2020, Pukul 00:00-06:00 WIB
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 15.5-20.6 °C, kelembaban udara 69-90 %, dan tekanan udara 567.7-687.7 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
● Terdengar suara guguran 4 kali (lemah-sedang) dari Pos Babadan.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 21, Amplitudo : 4-40 mm, Durasi : 12.4-88.8 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 16, Amplitudo : 3-12 mm, Durasi : 11.2-15.6 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 117, Amplitudo : 3-29 mm, S-P : 0.3-0.4 detik, Durasi : 5.8-10.9 detik)
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 14, Amplitudo : 40-75 mm, Durasi : 11.6-44.1 detik)
2. Periode Pengamatan, Jumat (20/11/2020, Pukul 06:00-12:00 WIB
Meteorologi
Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 20-26 °C, kelembaban udara 62-75 %, dan tekanan udara 626-687 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.
● Terdengar suara guguran 1 kali ( lemah ) dari Pos Babadan.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 14, Amplitudo : 4-35 mm, Durasi : 17.1-27.9 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 20, Amplitudo : 2-8 mm, Durasi : 9.8-17.7 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 94, Amplitudo : 3-27 mm, S-P : 0.3-0.4 detik, Durasi : 6.1-11 detik)
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 13, Amplitudo : 40-75 mm, Durasi : 13-35.8 detik)
2. Periode Pengamatan, Jumat (20/11/2020, Pukul 12:00-18:00 WIB
Meteorologi
Cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 17.5-27.3 °C, kelembaban udara 71-76.5 %, dan tekanan udara 625.7-686.7 mmHg. Volume curah hujan 76.5 mm per hari.
Visual
● Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
● Terdengar 1 kali suara guguran dari PGM Babadan dan 1 kali suara guguran dari PGM Kaliurang..
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 13, Amplitudo : 4-65 mm, Durasi : 12-108.3 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 11, Amplitudo : 3-7 mm, Durasi : 11-15.7 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 61, Amplitudo : 3-27 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 5.7-10.7 detik)
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 6, Amplitudo : 40-65 mm, Durasi : 12.8-18.3 detik)
Rekomendasi
1.) Prakiraan daerah bahaya meliputi:
A. Provinsi DIY
a. Kab. Sleman. Kec. Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).
B. Provinsi Jawa Tengah
a. Kab. Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)
b. Kab. Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)
c. Kab. Klaten. Kec. Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)
2.) Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
3.) Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III G. Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak G. Merapi.
4.) Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan G. Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
5.) Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan, maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Pengungsi di Boyolali Capai 630 Orang
Seperti dilansir Antara, Jumat, 20 November 2020, jumlah pengungsi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terus bertambah menjadi 630 orang. Mereka berasal dari tiga desa yang masuk di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi, Kecamatan Selo.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali Masruri, saat acara kunjungan Kepala BNPB Doni Monardo, di tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) Desa Tlogolele Selo Boyolali, Jumat, 20 November 2020.
"Data jumlah pengungsi terus bertambah dari tiga desa di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali yakni Tlogolele, Klakah dan Jrakah yang masuk daerah KRB III erupsi Merapi," kata Masruri yang juga menjadi ketua Satgas COVID-19 di Boyolali itu.
Masruri mengatakan: "Jumlah warga masuk kelompok rentan yang dievakuasi di TPPS desa masing-masing sejak status Gunung Merapi dinaikan dari waspada ke siaga per 5 November hingga sekarang sudah mencapai 630 orang, sedangkan hari sebelumnya 586 orang."
Masruri mengatakan, pemerintah desa, Tim Siaga Desa (TSD) dan relawan TNI/Polri juga sudah melakukan sosialisasi supaya warga, terutama kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, balita, anak-anak, ibu menyusui, dan disabilitas dievakuasi ke tempat lebih aman.
Meski demikian, Masruri mengatakan, pihaknya terus meminta para pengungsi untuk memakai masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan dengan sabun, dan menjauhi kerumunan untuk mencegah penularan COVID-19.
Terkait dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19 di tempat pengungsian, dia mengatakan sudah ada yang mendampingi oleh Satgas Jogo Tonggo desa dan satgas COVID-19 selalu memantau di lokasi. Sehingga, mereka selalu memberikan tahu dan mengingatkan agar memakai masker dan menjaga jarak untuk menghindari kerumunan.
Editor: Agung DH