tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Jumat, 7 Februari 2022, menurut periode pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB mengalami, 20 kali gempa guguran, 2 kali gempa hembusan dan 1 kali gempa tektonik.
Berdasarkan laporan laman resmi magma.esdm.go.id, status gunung api yang terletak di antara perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dinyatakan Siaga Level III.
Namun, apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Aktivitas Gunung Merapi 7 Februari 2022
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke arah timur, selatan dan barat.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke arah timur, selatan dan barat. Suhu udara sekitar 19-26°C. Kelembaban 66-98%. Tekanan udara 566-717 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-13 mm dan lama gempa 23-109 detik.
- 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 10-28 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 30 mm, S-P 21 detik dan lama gempa 106 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya