tirto.id - Hujan deras disertai angin kencang menimpa sejumlah wilayah di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, DIY pada Kamis (3/2/2022) pukul 11.55 hingga pukul 14.30 WIB. Hal tersebut mengakibatkan banjir lahar dingin.
Perwira Piket Regu 4 Tim Reaksi Cepat BPBD DIY, Ardian Deroi mengatakan, hujan deras disertai angin kencang itu menerjang wilayah Kaliurang dan menyebabkan aliran Sungai Boyong dan Kalikuning menjadi meluap.
“Akibat hujan deras tersebut membuat luapan dan merusak beberapa talud di sekitar aliran sungai,” kata Ardian saat dihubungi Tirto melalui telpon, Kamis (3/2/2022).
Akibat luapan itu, para penambang pasir di sekitar sungai lari terbirit-birit meninggalkan truk mereka dan membiarkan truk mereka hanyut terombang-ambing oleh derasnya aliran sungai.
“Di sekitar penambangan pasir sudah ada relawan jaga yang akan mengabarkan bila ada aliran kencang. Namun para penambang tidak sempat menyelamatkan truk mereka karena harus mengantri pada saat keluar dari sungai," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, tidak ada korban jiwa dari peristiwa meluapnya dua aliran sungai itu di lereng Merapi tersebut.
“Hingga saat ini tidak ada korban jiwa, dan kami dari TRC beserta dibantu relawan setempat sedang melakukan asesmen dan identifikasi untuk melihat kerusakan dan juga korban jiwa apabila ditemukan,” kata dia.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya telah memberi peringatan bahwa curah hujan telah terjadi di Gunung Merapi dengan total curah hujan 15 mm.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyampaikan agar masyarakat dan para penambang pasir untuk berhati-hati saat musim hujan saat ini karena luapan air sangat sering terjadi.
“Saat ini memasuki musim hujan, dan juga terjadi hujan di puncak sehingga kalau ada luapan air menjadi suatu hal yang biasa,” kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz
