tirto.id - Kondisi Gunung Merapi hari ini, Jumat, 28 Januari 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, mengalami 26 kali gempa guguran dan 2 kali gempa hybrid/fase banyak.
Sedangkan untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sampai saat ini, menurut laporan laman resmi magma.esdm.go.id, gunung api yang terletak di antara perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih berstatus Siaga Level 3.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara sekitar 22-28°C. Kelembaban 75-84%. Tekanan udara 567-717 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-33 mm dan lama gempa 36-145 detik.
- 2 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 7-8 detik.
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya
