Menuju konten utama

Info Demo Karyawan PT Sritex 5 Maret dan Apa Tuntutannya?

Ribuan buruh dan karyawan Sritex akan menggelar aksi demo serentak pada Rabu, 5 Maret 2025 di Istana Kepresidenan dan Gedung Kemnaker.

Info Demo Karyawan PT Sritex 5 Maret dan Apa Tuntutannya?
Buruh dan karyawan mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah mencatat 10.965 buruh dan karyawan di empat perusahaan terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) PT. Sritex Tbk setelah diputus pailit oleh Pengadilan Niaga. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

tirto.id - Ribuan buruh yang tergabung ke dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi demonstrasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 5 Maret 2025. Aksi demo ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap PHK massal karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk. alias Sritex.

Selain di Istana Kepresidenan, aksi demo buruh juga akan dilaksanakan serentak di gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) serta di berbagai wilayah Indonesia.

Menurut Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, aksi demo buruh dan karyawan serentak ini dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk pemerintahan yang bersih dengan cara menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap buruh harus dihentikan.

Dalam kasus ini, tambah Said, negara tidak boleh lepas tangan, terutama dalam pemberian hak-hak penuh bagi buruh atau karyawan Sritex yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Said juga mengatakan negara harus bisa mengungkap permainan kotor di balik kepailitan PT Sritex.

Ia juga mengatakan bahwa PHK massal terhadap ribuan buruh Sritex akibat dugaan pailit ini termasuk tindakan ilegal yang bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan. Bahkan, di lapangan ia menemukan dugaan buruh yang diminta secara individual untuk mendaftarkan PHK, atau adanya aksi intimidasi untuk melakukan hal tersebut.

Sebelumnya, pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau PT Sritex telah tutup sejak 1 Maret 2025. Penutupan ini juga menyusul putusan Pengadilan Niaga Semarang yang menyatakan PT Sritex pailit dengan perkiraan utang mencapai Rp29,8 triliun.

Buntut penutupan ini, sekitar 10 ribu orang pegawai terpaksa harus di-PHK secara massal. Penutupan Sritex juga dikhawatirkan akan berdampak pada anak perusahaan hingga pabrik pemasok, yang tentunya akan semakin banyak karyawan yang berpotensi di-PHK massal.

Untuk memperjuangkan hak-hak karyawan Sritex, ribuan buruh akan menggelar aksi demonstrasi serentak di beberapa titik termasuk di Jakarta pada Rabu, 5 Maret 2025. Dalam aksi demo kali ini, para buruh akan menuntut enam poin utama, berikut rinciannya.

6 Tuntutan Aksi Demo Buruh dan Karyawan PT Sritex

Dilansir dari berbagai sumber, menurut Ketua KSPI, Said Iqbal, sebut bahwa aksi demo 5 Maret 2025 ini para buruh akan menuntut enam poin utama. Keenam poin tersebut mencakup;

1. Bongkar Penyebab Penutupan Pabrik dan PHK Massal Buruh Sritex

Pada poin pertamanya, para buruh mendesak pemerintah agar mengusut tuntas penyebab tutupnya pabrik PT Sritex dan memunculka gelombang PHK besar-besaran.

2. Selamatkan Industri Nasional dan Sektor Riil

Pada poin kedua, pemerintah diminta untuk menyelamatkan industri nasional dan sektor riil di tengah ancaman badai PHK.

3. Hapus sistem Outsourcing

Tuntutan selanjutnya yakni buruh menuntut dihapuskannya sistem Outsourcing yang semakin masif diterapkan. Sistem ini dinilai banyak merugikan pekerja, terutama dalam pemberian status kerja yang tidak pasti.

4. Pembayaran THR Tanpa PHK atau Pemutusan Kontrak

Para pekerja menuntut agar pemerintah memastikan bahwa THR tahun ini tetap dibayarkan serta menolak segala bentuk pemutusan kontrak dan PHK.

5. Pengadilan bagi koruptor

Pemerintah juga diminta untuk bertindak tegas terhadap koruptor, terutama terhadap oknum yang terbukti memiliki andil dalam kasus kepailitan Sritex.

6. Cabut Permendag Nomor 8 Tahun 2023

Tuntutan terakhir yakni pemerintah diminta untuk mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2023 yang membuka pintu impor secara ugal-ugalan sekaligus menjadi cikal bakal penyebab PHK massal di sektor tekstil dan impor truk.

Baca juga artikel terkait DEMO BURUH atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Imanudin Abdurohman & Dipna Videlia Putsanra