Menuju konten utama

Info Aksi IWD 8 Maret 2025 dan Apa Saja Tuntutannya?

Aliansi Perempuan Indonesia (API) akan menggelar Aksi IWD pada 8 Maret 2025. Ada dua tuntutan utama yang disampaikan dalam aksi ini.

Info Aksi IWD 8 Maret 2025 dan Apa Saja Tuntutannya?
Massa dari Aliansi Simpul Puan melakukan aksi memperingati Hari Perempuan Internasional di Halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/3/2023).ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Info aksi International Women’s Day (IWD) atau Hari Perempuan Sedunia mulai banyak dicari jelang peringatannya pada Sabtu, 8 Maret 2025. Lantas, apa saja tuntutannya?

IWD diperingati secara global untuk merayakan pencapaian perempuan dan mendorong kesetaraan gender. Tema yang diusung untuk tahun 2025, sebagaimana dilansir dari situs resmi International Women's Day, adalah "Accelerate Action", yang berarti mempercepat langkah menuju kesetaraan gender.

Sejarah IWD bermula pada 8 Maret 1908 ketika para buruh perempuan di New York menggelar aksi protes untuk menuntut jam kerja yang lebih pendek, upah yang layak, dan hak pilih. Dua tahun kemudian, dalam Konferensi Perempuan Sosialis Internasional, Clara Zetkin mengusulkan peringatan ini sebagai agenda tahunan yang dirayakan secara global.

Sejak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1977, IWD menjadi momen penting untuk mengadvokasi hak-hak perempuan serta menanggapi ketidakadilan yang masih terjadi di berbagai belahan dunia.

Info Aksi IWD 8 Maret 2025

Dalam rangka memperingati IWD 2025, Aliansi Perempuan Indonesia (API) akan menggelar aksi protes pada Sabtu, 8 Maret 2025 mulai pukul 15.00 WIB. Titik kumpul ditetapkan di depan pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin No. 11, Jakarta Pusat, sebelum dilanjutkan dengan kirab singkat (short march) menuju kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Gambir, Jakarta Pusat.

Dalam aksi esok hari, partisipan diminta untuk mengenakan kode busana (dress code) berwarna ungu atau hitam, serta diperbolehkan membawa poster untuk menyuarakan tuntutan kolektif maupun isu-isu personal terkait kesetaraan dan keadilan gender.

Dalam upaya menciptakan aksi yang inklusif, API juga membuka ruang bagi kawan-kawan disabilitas untuk turut serta. Panitia telah menyediakan juru bahasa isyarat (JBI) dan pendampingan bagi peserta yang membutuhkannya.

Demi kenyamanan selama aksi, peserta disarankan mengenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman, serta membawa perlengkapan pribadi seperti obat-obatan, makanan ringan, minuman, dan jas hujan atau payung.

Panitia juga mengimbau peserta untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta tidak membawa senjata tajam, atribut partai politik, barang berharga, serta tidak melakukan tindakan kekerasan atau pelecehan seksual selama aksi memperingati Hari Perempuan Internasional berlangsung.

Informasi lebih lanjut mengenai pendampingan dapat diperoleh melalui kontak panitia di nomor 0896-9368-0646, 0812-8186-3015, dan 0818-0409-5097.

Apa Saja Tuntutan Dalam Aksi IWD 2025?

Melalui akun Instagram resminya, @mahardhikakita, API menyampaikan dua tuntutan utama yang akan disuarakan dalam aksi protes esok hari, Sabtu (8/3/2025).

Pertama, API menuntut peran negara yang utuh dalam melindungi perempuan. Hal ini didasari oleh anggapan bahwa negara selama ini gagal dalam memberikan perlindungan, bahkan dinilai berkontribusi terhadap pemiskinan, kriminalisasi, dan kekerasan terhadap perempuan.

Kedua, API menyoroti hak atas kerja layak sebagai hak fundamental setiap individu. Tuntutan ini muncul sebagai respons terhadap maraknya praktik kerja tidak layak, seperti upah rendah, sistem kerja tanpa kontrak yang jelas, jam kerja berlebihan di luar ketentuan, serta pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan secara sewenang-wenang tanpa memenuhi hak buruh.

API mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya perempuan dan buruh perempuan yang terdampak PHK, untuk berpartisipasi dalam aksi ini.

Tema internasional IWD tahun ini, Accelerate Action, selaras dengan harapan API untuk tercapainya kesetaraan gender secara lebih cepat melalui penghapusan berbagai hambatan sistemik yang membatasi perempuan dalam mengakses hak-haknya secara penuh.

Melalui aksi ini, API menegaskan bahwa perempuan Indonesia bukanlah warga kelas dua, melainkan memiliki hak yang sama untuk hidup, bekerja, dan mendapatkan perlindungan hukum tanpa diskriminasi.

Baca juga artikel terkait INTERNATIONAL WOMENS DAY atau tulisan lainnya dari Febriyani Suryaningrum

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Febriyani Suryaningrum
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Dipna Videlia Putsanra