tirto.id - Setidaknya ada 65 organisasi merayakan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) dengan bersama-sama menyuarakan permasalahan dan tuntutannya di jalan.
Mereka berkumpul di depan Monumen Nasional, dekat patung kuda, lalu bergerak bersama ke Taman Aspirasi.
"Karena kami sama-sama perempuan, karena kami mengalami banyak penindasan, maka kami turun ke jalan untuk meminta kehidupan yang bebas dari kekerasan," ujar Dian Septi, dalam orasinya di atas mobil komando, dalam perjalanan menuju Taman Aspirasi, pada Jumat (8/3/2019).
Sebelum sampai ke Taman Aspirasi, mereka juga sempat berhenti di depan Gedung Kementrian Koordinator Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Jakarta Pusat.
"Negeri ini telah gagal menyejahterakan perempuan, telah gagal menyejahterakan rakyatnya," ujar Nining Elitos dalam orasinya.
Peserta yang hadir tidak sebatas perempuan, melainkan lintas gender. Sejumlah organisasi yang tergabung pun berangkat dari isu yang beragam, mulai dari buruh, kesehatan, politik, hukum, hingga ruang hidup dan agraria.
Permasalahan dan tuntutan yang diangkat pun lintas sektor. Namun fokusnya tetap permasalahan yang berkaitan dengan perempuan.
IWD tahun ini bertemakan Panggung Politik Perempuan Independen. Para peserta yang hadir menggunakan pita berwarna ungu.
"Kita adalah warga negara yang berhak untuk dijamin keamanannya," ujar Dian dalam orasinya.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Irwan Syambudi