Menuju konten utama

Indonesia Kerja Sama Tes PCR & 1 Juta Bahan Baku APD dari Korsel

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan dalam penyediaan alat medis seperti alat tes PCR dan alat pelindung diri (APD).

Indonesia Kerja Sama Tes PCR & 1 Juta Bahan Baku APD dari Korsel
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (kanan) didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

tirto.id - Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan dalam penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya kerja sama dalam penyediaan alat medis seperti tes PCR dan alat pelindung diri (APD).

Usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Ketua Gugus Tugas Doni Monardo menyebut kalau Indonesia berhasil memperoleh alat tes PCR dari Korea Selatan di tengah sulitnya mendapatkan alat uji tes Covid-19.

Meski tidak menyebutkan jumlah pasti, PCR tersebut sudah dibawa langsung oleh staf khusus duta besar Indonesia di Korea Selatan dengan bantuan semua unsur dari Indonesia.

"Bapak dubes langsung mengutus satu orang tenaga stafnya untuk mengawal reagen tersebut tiba di Jakarta. Kemudian sampai dengan tadi pagi seluruh reagen yang telah dikirimkan dari Korea Selatan, telah terdistribusi ke seluruh laboratorium yang ada," kata Doni, Senin (20/4/2020).

Doni juga mengaku, Indonesia lewat Kementerian Kesehatan berhasil membeli alat pelindung diri sebanyak 1 juta unit. APD dari Korsel ini dalam bentuk bahan baku. Pemerintah Indonesia harus mengolah menjadi barang jadi dan bisa dikirim ke Korea Selatan sebagai bentuk timbal balik.

"Sejauh ini gugus tugas bersama Kementerian Kesehatan telah membeli sekitar 1 juta APD yang bahan bakunya 100% itu berasal dari Korea Selatan. Kemudian kompensasinya kita wajib memberikan dukungan untuk mengembalikan bahan baku ini dalam bentuk produk jadi ke Korea Selatan," kata Doni.

"Oleh karenanya teman-teman wartawan sekalian mohon dimaklumi bahwa tidak ada satu pun negara yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dibutuhkan kompromi, kerja sama dan sebuah kesepakatan," lanjut Doni.

Doni menerangkan, pemerintah Indonesia berusaha memenuhi kebutuhan APD dalam menangani Covid-19. Akan tetapi, pemerintah juga tidak ingin negara lain mengambil APD tersebut.

"Pemerintah tentu tidak ingin mengambil risiko yang besar ketika kita kekurangan APD. Tetapi juga kita tidak bisa membiarkan negara lain yang telah mengirimkan APD ke Tanah Air tidak kita kembalikan. Sekali lagi kerja sama, kesepakatan ini penting sekali," kata Doni.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri