Menuju konten utama

Indonesia Kecam Keras Peluncuran Rudal Antarbenua Korea Utara

Indonesia mengecam tindakan Korea Utara karena "tidak sejalan dengan semangat untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan di dunia."

Indonesia Kecam Keras Peluncuran Rudal Antarbenua Korea Utara
Warga memperhatikan televisi menyiarkan berita mengenai Korea Utara menembakkan yang sepertinya misil balistik jarak pendek, di stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Senin (29/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji

tirto.id - Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal balistik jarak jauh yang mendarat di lepas pantai Jepang pada Selasa (28/11/2017). Pentagon mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa senjata yang diuji adalah rudal balistik antarbenua (ICBM).

Indonesia turut mengecam tindakan Korea Utara kembali atas uji coba rudal tersebut. Kementerian Luar Negeri RI menyebut tindakan Korea Utara tersebut "tidak sejalan dengan semangat untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan di dunia."

Uji coba peluru kendali balistik Korea Utara dinilai bertentangan dengan kewajiban negara tersebut terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya resolusi 2270 dan 2321 tahun 2016, serta 2356 dan 2371 tahun 2017.

"Indonesia mendesak Korea Utara agar sepenuhnya memenuhi kewajiban internasionalnya, termasuk melaksanakan sepenuhnya resolusi-resolusi DK PBB," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, Rabu (29/11/2017).

Indonesia menegaskan kembali pentingnya stabilitas di Semenanjung Korea dan mengajak semua negara berkontribusi dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Mengutip The Guardian, rudal tersebut dilaporkan telah terbang selama 50 menit dengan lintasan yang sangat tinggi, mencapai 4.500 km di atas bumi (lebih dari 10 kali lebih tinggi dari orbit Stasiun Antariksa Internasional NASA) sebelum turun hampir 1.000 km dari lokasi peluncuran di barat pantai Jepang.

Percobaan rudal balistik terbaru ini menjadikannya yang paling kuat dari tiga ICBM Korea Utara yang telah diuji sejauh ini.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengutuk peluncuran rudal tersebut sebagai "tindakan kekerasan" yang "tidak dapat ditoleransi" dan meminta sebuah pertemuan darurat dewan keamanan PBB.

Abe mengatakan kepada wartawan: "Kami tidak akan pernah menyerah pada tindakan provokatif [oleh Korea Utara]."

Ia menambahkan bahwa masyarakat internasional akan memberikan "tekanan maksimum" kepada Korea Utara untuk meninggalkan program rudal balistik dan nuklirnya.

Baca juga artikel terkait AS VS KOREA UTARA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari