Menuju konten utama
Pilpres 2019

Indikator: PKS-Gerindra dan Prabowo-Sandi Lebih Kuat di Medsos

“Jadi dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf lebih kuat di kalangan yang tidak menggunakan internet,” kata Burhanuddin.

Indikator: PKS-Gerindra dan Prabowo-Sandi Lebih Kuat di Medsos
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melambaikan tangan kepada warga yang menghadiri peringatan 14 tahun bencana tsunami Aceh di Pelabuhan Pendaratan Ikan, Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Rabu (26/12/2018). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/hp.

tirto.id - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (Indikator) mengumumkan hasil surveinya di bulan Desember 2018. Dari hasil penelitian tersebut, Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi menyimpulkan bahwa pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mempunyai basis pendukung lebih kuat di media sosial.

“Ya diakui PKS dan Gerindra adalah penguasa medsos. Saya dapat data dari tim analisis tim medsos, ada banyak itu ada lembaga-lembaga yang menghitung peak data, memang PKS dan Gerindra. Sedangkan partai-partai pendukung Jokowi itu PDIP dan PSI yang agak lumayan. Itu pun PDIP nomor 3, PSI nomor 6,” ucap Burhanuddin di Menteng, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Berdasarkan rilis survei Indikator, dalam kategori dukungan capres-cawapres menurut pengguna internet, pasangan Jokowi-Ma'ruf menempati angka 52 persen. Sementara pasangan Prabowo-Sandi mendapat 39 persen.

Sementara untuk non-pengguna internet, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat angka 57 persen dan pasangan Prabowo-Sandiaga mendapat 31 persen.

“Pemilih yang mengaku mendukung Jokowi-Ma’ruf itu unggul baik di kalangan mereka yang menggunakan internet ataupun pemilih yang tidak menggunakan internet,” kata Burhanuddin.

Hanya saja, kata dia, elektabilitas Prabowo-Sandi lebih kompetitif di kalangan pemilih yang menggunakan internet di banding mereka yang tidak menggunakan internet.

“Jadi dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf lebih kuat di kalangan yang tidak menggunakan internet,” tegas Burhanuddin.

Burhanuddin menegaskan, penelitian tersebut melibatkan 1.220 responden secara acak dengan margin of error 2,9 persen + 1. Namun, pengguna media sosial paling banyak berdasar penelitian ini adalah WhatsApp, Facebook, Youtube, Instagram, dan terakhir adalah Twitter.

Ia menyampaikan, suara pemilih dari media sosial ini tidak bisa diremehkan. Pasalnya, para pemilih justru sering mengakses berita politik melalui internet.

“Paling banyak pemilih kita mengikuti berita politik melalui TV dan yang paling menarik mereka mengikuti berita melalui internet. Kemudian koran dan radio kecil,” ucapnya.

“Ada kenaikan eksponensial pemilih Indonesia mengikut berita politik dari internet. Sementara tren media lain dalam rangka menyebarkan berita politik diikuti pemilih itu trennya turun,” lanjut Burhanuddin.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto