tirto.id - Indeks kualitas program siaran televisi di Indonesia masih rendah karena hanya di angka 2,84 pada periode Januari hingga Maret 2018. Angkat tersebut masih di bawah standar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yaitu 3,00.
Kategori berita menjadi salah satu kategori yang nilainya fluktuatif. Sehingga pada periode ini, berita menjadi salah satu kategori yang belum memenuhi standar kualitas karena masalah faktualitas.
“Sebagian berita masih menampilkan opini, dramatisasi keadaan, hiperbola, dan menampilkan keadaan yang sensasional,” terang Koordinator Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KPI Pusat, Andi Andrianto, di Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Selain faktualitas, faktor keadilan dan tidak berpihak dalam program berita menjadi indikator yang mendapatkan nilai indeks terendah dari panel ahli.
Faktor-faktor tersebut menjadi perhatian penting dari 120 panel ahli yang ikut mengawal survei tersebut. Dalam dua survei sebelumnya, lanjut Andi, kategori berita memiliki nilai 2,95 dan 3,00. Namun, bukan berarti tidak ada lembaga penyiaran yang memenuhi standar kualitas.
“Kompas TV, TVRI, Metro TV, NET TV, TV One, Trans 7 dan SCTV, ini stasiun televisi yang program beritanya memenuhi standar kualitas,” kata Andi.
Dengan adanya hasil survei ini, KPI berharap masyarakat dapat lebih selektif dalam mengonsumsi informasi dari siaran televisi.
“Pelaksanaan survei ini penting bagi KPI untuk meyakinkan publik bahwa siaran yang berkualitas menjadi hal yang ditunggu oleh masyarakat,” ucap Andi.
Selain itu hasil survei dapat menjadi rujukan bagi lembaga penyiaran dalam menentukan kualitas program siar.
Sementara itu, program siaran televisi yang memiliki indeks lebih dari 3,00 ialah wisata budaya (3,21), religi (3,19), anak (3,07), dan talkshow (3,01).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yantina Debora