Menuju konten utama

Indef: Krisis Pangan Global yang Dikhawatirkan Jokowi akan Terjadi

Ancaman krisis pangan semakin terlihat di 2021, lebih cepat dari yang diperkirakan.

Indef: Krisis Pangan Global yang Dikhawatirkan Jokowi akan Terjadi
Tim gabungan Satgas Pangan memeriksa harga komoditas pangan yang dijual di salah satu pasar swalayan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/12/2019). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/pd.

tirto.id - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin mengatakan ancaman krisis pangan semakin berpotensi terjadi di tahun 2021. Bustanul mengatakan sejumlah indikator mulai menunjukan krisis pangan agaknya semakin dekat dari yang diperkirakan.

Krisis pangan yang dikhawatirkan presiden tahun lalu itu akan muncul sekarang karena tanda-tanda sudah makin kenceng di global,” ucap Bustanul dalam diskusi virtual bertajuk ‘Harga Jagung Melambung’, Selasa (20/4/2021).

Bustanul Arifin yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) merujuk pada data Food and Agricultural Organization (FAO) food price index terkini. Angkanya terus naik dari 95,1 poin pada Maret 2020 menjadi 108,5 poin pada akhir Desember 2020. Per Januari 2021 menjadi 113,3 poin dan menjadi 118,6 poin pada Maret 2021.

Coba lihat mulai Oktober 2020 ke sini (Maret 2021). Food price index global udah makin tinggi,” ucap Bustanul.

Ia mengatakan ada kenaikan tren berbagai harga komoditas pangan internasional yang terjadi dalam 10 bulan terakhir. Misalnya indeks harga produk susu atau dairy dari 101,5 poin Maret 2020 menjadi 117,4 poin Maret 2021.

Cereal naik dari 97,7 poin Maret 2020 ke 123,6 poin Maret 2021. Minyak sayur dari 85,5 poin di Maret 2020 ke 159,2 poin di Maret 2021. Gula juga sama dari 73,9 poin Maret 2020 ke 96,2 poin Maret 2021. Kecuali daging yang turun dari 99,4 poin di Maret 2020 ke 98,9 poin Maret 2021.

Bustanul mengaku sempat mengira ancaman krisis pangan masih relatif jauh. Pasalnya ia mendapati produksi pangan dunia masih cukup baik dan harga di sejumlah negara masih terjaga baik bahkan hingga akhir tahun 2020. Sayangnya tren saat ini menunjukan sebaliknya.

“Tahun ini (2021) perlu persiapan ekstra,” ucap Bustanul.

Baca juga artikel terkait KRISIS PANGAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Restu Diantina Putri