Menuju konten utama

Impor Gula dari India Masuk, Bulog akan Gelontorkan 22 Ribu Ton

Perum Bulog telah mengantongi stok 22 ribu ton gula impor dari India  dan siap untuk menyalurkannya ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gula selama Ramadan dan Lebaran.

Pedagang menyusun bungkusan gula di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/4/2020) ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

tirto.id - Perum Bulog telah mengantongi stok 22 ribu ton gula impor dari India. Direktur Utama Bulog Budi Waseso akrab disapa Buwas menyatakan perusahaan pelat merah itu akan segera menggelontorkannya untuk memenuhi kebutuhan gula di pasar rakyat selama Ramadan dan Lebaran.

“Bulog baru saja mendapatkan pasokan gula dan akan segera menyalurkannya agar kebutuhan pokok bisa tetap tersedia,” ucap Buwas dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Kamis (14/5/2020).

Buwas menyatakan stok 22 ribu ton gula itu baru sebagian dari total 50 ribu ton izin impor yang dimiliki Bulog sebagai penugasan negara. Ia bilang sisanya lagi akan segera didatangkan sebanyak 28 ribu ton.

Bulog mencatat harga gula pasir di tingkat konsumen menjelang bulan Ramadan hingga saat ini mencapai harga Rp19.000 per kg. Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per Kamis (14/5/2020), harga rata-rata gula nasional masih cukup tinggi di angka Rp17.600 per kg.

Harga di DKI Jakarta mencapai Rp18.900 per kg. Lalu harga tertinggi dialami oleh Sulawesi Tenggara di kisaran Rp21.050 per kg. Sementara itu, harga eceran tertinggi (HET) gula adalah Rp12.500 per kg.

Selain Bulog BUMN lain juga sudah menerima penugasan impor gula. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) juga memperoleh penugasan impor gula sebanyak 50 ribu ton. Keduanya ditargetkan masuk pada Mei 2020 untuk memenuhi kebutuhan gula selama Ramadan.

Presiden Joko Widodo sempat memerintahkan jajaran kementerian terkait untuk mengungkap penyebab tingginya harga gula pasir karena terdapat dugaan tingginya bahan pokok tersebut akibat permainan harga yang menguntungkan segelintir pihak.

"Saya ingin ini dilihat masalahnya di mana, apakah masalah distribusi, atau stoknya kurang, atau ada yang sengaja permainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar," kata Jokowi sebagaimana dikutip Antara.

Presiden mengatakan dalam kondisi pandemi penularan virus Corona atau COVID-19 ini, masyarakat sedang mengalami penurunan daya beli. Maka dari itu, untuk mengurangi beban masyarakat, seluruh harga bahan pokok harus terkendali dan terjangkau.

Di pasaran saat ini, harga gula pasir Rp17.500 per kilogram, atau jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram.

"Gula pasir sampai saat ini, saya terus kejar, harga masih Rp17.000-17.500 per kilogram padahal HET harusnya di Rp12.500 per kilogram," tambahnya.

Baca juga artikel terkait DAMPAK PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri