tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor bawang putih Indonesia dari Tiongkok atau Cina mengalami peningkatan 128,9 persen dari November 2020. Jumlahnya mencapai 126.022 ton atau naik dari posisi bulan sebelumnya yang hanya 55.055 ton.
Jumlah impor pada Desember 2020 ini menjadi yang tertinggi kedua setelah impor pada Juni 2020 yang mencapai 134.808 ton.
Berdasarkan data BPS, Indonesia tercatat telah melakukan impor bawang putih selama Januari-Desember 2020 sebanyak 587.747 ton. Angka ini naik 26,3 persen dari periode tahun 2019 yang hanya mencapai 465.344 ton.
Saat ini Cina menjadi sumber utama impor bawang putih Indonesia. Di luar itu, Indonesia tidak menerima pasokan dari negara lain.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan impor bawang putih ini cukup signifikan. Sampai-sampai peningkatannya sanggup mengerek perolehan impor barang konsumsi sehingga mencapai 1,72 miliar dolar AS pada Desember 2020.
“Desember 2020 impor konsumsi mengalami peningkatan 31,89 persen. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan impor cukup besar yaitu garlic dari Tiongkok,” ucap Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/1/2021).
Di samping bawang putih, Suhariyanto juga mencatat kenaikan impor buah-buahan seperti jeruk mandarin dan apel segar dari Tiongkok. Masih dari negeri yang sama, kenaikan impor mesin AC juga turut menyumbang kenaikan impor barang konsumsi.
Komoditas lain yang mengalami kenaikan impor drastis adalah daging jenis lembu. Impor daging jenis lembu pada Desember 2020 mencapai 33.409 ton naik 34,28 persen dari November 2020 24.880 ton. Dari total 33.409 ton, sekitar 21.485 ton berasal dari India dan sisanya berasal dari Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru sampai Brasil.
“Komoditas lain yang mengalami peningkatan impor adalah boneless bovine animal frozen (daging jenis lembu beku) kita impor dari India,” ucap Suhariyanto.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan