tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mewujudkan Jakarta sebagai kota bisnis global usai tak lagi menyandang status Ibu Kota Negara. Salah satu caranya dengan memaksimalkan industri Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE).
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengingatkan, seluruh masyarakat untuk menyiapkan diri mengembangkan ekonomi Jakarta. "Nama akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta [DKJ]. Maka kita semua, seluruh lapisan masyarakat, harus berbenah diri, supaya kita bisa menjalankan perekonomian," katanya ketika membuka Jakarta International Investment, Trade, Tourism, and Small Medium Enterprise Expo (JITEX) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (7/8/2024).
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta Sherly Yuliana menyebutkan empat strategi pengembangan industri MICE di Jakarta. "Empat strategi itu penguatan jaringan, kolaborasi, dan koordinasi; bidding event MICE internasional; promosi dan publikasi potensi MICE Jakarta; serta dukungan event nasional maupun internasional," ujarnya saat menjadi pembicara di JITEX 2024, Kamis (8/8/2024).
Sherly menyatakan, ada tiga hal yang harus dilakukan dalam strategi penguatan jaringan, kolaborasi, dan koordinasi, yaitu koordinasi dengan kementerian atau lembaga, industri, serta asosiasi MICE secara berkala; koordinasi untuk kemudahan visa delegasi dan kebijakan bea cukai untuk pelaksanaan pameran; serta keanggotaan dalam asosiasi MICE internasional.
Lalu, ada tiga hal yang harus dilakukan dalam strategi bidding event MICE internasional, yakni penyusunan database potential lead untuk bidding event MICE internasional di Jakarta, pendampingan kepada asosiasi untuk pelaksanaan bidding kegiatan MICE internasional, dan delegate boosting pelaksanaan kegiatan MICE Internasional di Jakarta.
Kemudian, Sherly melanjutkan, ada empat hal yang harus dilakukan dalam strategi promosi dan publikasi MICE Jakarta, yakni berpartisipasi pada forum MICE nasional maupun internasional, publikasi MICE dalam media nasional dan internasional, penyelenggaraan forum bisnis, serta pemanfaatan media MICE nasional maupun internasional.
Terakhir, ada dua hal yang harus dilakukan dalam strategi dukungan event nasional maupun internasional, yakni penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) pemberian dukungan event dari Dinas Pariwisata dsan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta bagi pelaku event di Jakarta, serta pelaksanaan dukungan pada event MICE nasional maupun internasional di Jakarta.
Sherly menambahkan, untuk menjadi kota global, ada beberapa hal penting yang harus dimiliki Jakarta. Salah satu yang terpenting yakni kemampuan untuk menarik wisatawan ke Jakarta. Pada 2023, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang pariwisata di Jakarta sudah tergolong tinggi, yakni Rp 6,5 triliun. "Tujuan wisatawan atau tujuan orang ke Jakarta, baik domestik maupun internasional, yang paling utama adalah untuk bisnis sebesar 53 persen dan untuk leisure itu 47 persen," ucapnya.
Jakarta sendiri telah memenuhi sejumlah kriteria ideal sebagai kota MICE, yakni pemenuhan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Dari aksesibilitas, di dekat Jakarta ada Bandara Seokarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Kemudian, ada berbagai transportasi umum yang menunjang wisatawan mulai dari Transjakarta hingga Mass Rapid Transit (MRT) dengan berbagai rute.
"Untuk amenitas, untuk ruang konvensi, ada lebih dari 5.000 meter persegi yang tersedia. Kemudian, ruang meeting bisa menampung 11.564 orang. Ruang pameran berkapasitas 51.500 meter persegi. Tingkat hunian kamar hotel yang tersedia di Jakarta sampai 35.000. Kemudian, rumah makan sebanyak 6.493 restoran. Pusat perbelanjaan sebanyak 85 mal. Di sektor jasa, makan dan minum ada 52.602 usaha, akomodasi atau hotel ada 7.077 usaha, hiburan dan rekreasi ada 4.207," urai Sherly.
Sedangkan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Vincencius Jemadu mengutarakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan Pemprov DKI usai Jakarta tak lagi menyandang status ibu kota.
Dua di antaranya yakni rebranding dan repositioning Jakarta menjadi Kota Global yang mendukung MICE. Menurut Vincencius, untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global, pemerintah setempat serta pemerintah pusat perlu mengedukasi kawula mudanya menjadi pelaku kegiatan ekonomi.
"Juga tidak kalah penting adalah pengembangan SDM. Kami dari Kemenparekraf sedang dalam proses merancang untuk mendidik, mengedukasi anak muda kita dari berbagai perguruan tinggi, untuk menjadi pegiat-pegiat atau pelaku MICE. [Lalu], kita bisa berdiri sejajar, duduk sejajar, juga dengan SDM kita yang ada di luar negeri secara global, secara internasional " tutur Vincencius saat menjadi pembicara dalam JITEX 2024, Kamis (8/8/2024).
Menurut Vincencius, pemerintah pusat melalui Kemenparekraf telah berupaya memudahkan kegiatan MICE di tanah air, termasuk di Jakarta. Karena itu, ia mendorong Pemprov DKI Jakarta dan pihak swasta lain untuk semakin gencar menyelenggarakan kegiatan dalam industri MICE. Dengan demikian, harapan Jakarta menjadi kota global akan semakin cepat terwujud.
"Perizinan kita sudah launching bersama Bapak Presiden [Joko Widodo] secara digitalize, online, dan mudah-mudahan ini memberikan semangat kepada stakeholder untuk membuat event MICE sebanyak mungkin di Jakarta maupun di sekitarnya," papar Vincencius.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah mengemukakan, Pemprov DKI Jakarta telah memberikan kemudahan untuk wisatawan agar bisa bertransaksi di Jakarta. Cara tersebut yakni dengan kartu Jakarta Tourist Pass. Menurutnya, keberadaan kartu tersebut meningkatkan minat turis untuk berinvestasi di Jakarta.
"Jakarta ini hebat, punya Jakarta Tourist Pass. Jadi, memang nanti para turis yang berkunjung ke Jakarta bisa naik transportasi umum secara gratis dan ditambah lagi bisa dapat diskon saat berbelanja," beber Budiharjo dalam kegiatan yang sama.
Ia pun menyarankan penambahan rute transportasi umum di Jakarta untuk memudahkan calon investor. Misalnya, penambahan rute dari tempat-tempat meeting di sekitar Jakarta menuju Jakarta, seperti dari ICE BSD-JCC-JIExpo dan sejenisnya. Dengan demikian, para calon investor bisa mengunjungi lebih dari satu lokasi kegiatan MICE. Tujuannya untuk meningkatkan kemungkinan para calon investor itu bertransaksi.
"Itu adalah satu konsep yang sangat bagus, sehingga tukeran traffic. Karena kami ingin traffic ini ujungnya makan siang di mal. Jadi, busnya dari ICE BSD, setiap satu jam ke Jakarta. Peserta pameran di ICE BSD bisa ke JCC, dari JCC ke JIExpo, jadi dibikin rute. Jadi, kalau ke Jakarta banyak peluang untuk jalan-jalan, sourcing and fun. Harapan kita, konsep Jakarta bisa menjadi Jakarta Kota Global Sejuta Pesona," pungkas Budiharjo.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fahreza Rizky