tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 7.064 (+0,23), pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Rabu (26/10/2022). Posisi tertinggi indeks mencapai 7.069 dan terendah di level 7.058.
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp224 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.404 triliun. Selain itu, setidaknya ada 177 saham yang bergerak menguat dan 47 saham melemah. Sementara 211 sisanya stagnan.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih terlihat kembali pada rentang konsolidasi pasca mengalami kenaikan jangka pendek pada beberapa waktu sebelumnya.
Menurutnya minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG hingga jelang berakhirnya tahun 2022 masih menjadi tantangan tersendiri bagi emiten yang berada dalam pasar modal. Tetapi di sisi lain capital inflow secara year to date masih menunjukkan minat investasi yang cukup tinggi ke dalam pasar modal Indonesia .
"Sehingga momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang," ujarnya dalam risetnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelumnya ditutup melemah pada perdagangan Selasa (25/10/2022). IHSG berada di level 7.048 (-0,07 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 7.108 dan level terendah indeks tercatat di 7.032.
Berdasarkan pantauan, pelemahan IHSG terbawa oleh penurunan tujuh indeks sektoral. Sektor energi terjun 1,12 persen. Sektor barang konsumsi non primer melemah 0,70 persen dan sektor barang baku tergerus 0,67 persen.
Selain itu penurunan juga terjadi sektor transportasi dan logistik terpangkas 0,61 persen, sektor infrastruktur, keuangan, dan barang konsumsi primer masing-masing melemah tipis 0,01 persen.
Meski IHSG turun, empat indeks sektoral masih mampu menguat. Sektor properti dan real estat melesat 1,07 persen, sektor teknologi menguat 0,73 persen, sektor kesehatan menanjak 0,39 persen, dan sektor perindustrian naik 0,13 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin