Menuju konten utama

IHSG Menguat Seiring Optimisme Pasar Soal Kesepakatan AS-Cina

IHSG hari ini dibuka menguat 0,2 persen dipengaruhi oleh optimisme pasar menuju kesepakatan dagang fase pertama AS-Cina.

IHSG Menguat Seiring Optimisme Pasar Soal Kesepakatan AS-Cina
Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 12,32 poin atau 0,2 persen pada pembukaan perdagangan Selasa (14/1/2020) pagi. Kenaikan ini membawa IHSG bergeser ke posisi 6.308,89 poin.

Sementara, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham gabungan juga bergerak naik sebesar 2,96 poin atau 0,29 persen menuju posisi 1.028,24 poin.

Kepala Riset Reilance Sekuritas Lanjar Nafi berpendapat perdagangan IHSG pada Selasa (14/1/2020) diprediksikan menguat seiring dengan optimisme pasar menuju kesepakatan dagang fase pertama AS-Cina yang akan ditandatangani Rabu (15/1/2020) esok hari dilansir dari Antara.

Tidak hanya di Indonesia, bursa saham regional di Asia juga dibuka optimis jelang penandatanganan kesepakatan dagang tersebut.

Indeks Nikkei menguat 180,61 poin atau 0,76 persen ke posisi 24.031,18 poin dan indeks Hang Seng bergerak naik sebesar 78,02 persen atau 0,27 persen ke posisi 29.032,96 poin. Sementara, indeks Straits Times menguat 9,27 poin atau 0,29 persen ke posisi 3.260,34 poin.

Dari domestik, para investor sedang menunggu laporan kerja emiten kuartal IV rilis. Pasar memprediksikan laba perusahaan akan menunjukkan pertumbuhan terkecil dalam tiga tahun terakhir.

Di samping itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 21,63 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.296,57 poin pada penutupan perdagangan Senin (13/1/2020) sore. Kelompok 45 saham gabungan atau LQ45 juga bergerak naik sebesar 7,27 poin atau 0,71 persen menjadi 1.025,29 poin.

Pada perdagangan Senin (13/1/2020), terdapat 7 sektor mengalami kenaikan di mana sektor industri naik paling tinggi 1,03 persen. Di bawahnya, ada pula sektor consumer dan infastruktur yang naik masing-masing sebesar 0,85 persen dan 0,7 persen.

Mengutip Antara, Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin (13/1/2020), mengatakan bahwa secara garis besar, para pelaku pasar mengapresiasi terkait peran pemerintah dalam menjaga stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan.

Sebagaimana diwartakan Antara, hingga pada 9 Januari 2020, terdapat Rp10,1 triliun aliran modal masuk yang terdiri dari Rp10 triliun masuk ke Surat Berharga Negara atau SBN dan sisanya ke pasar saham.

Aliran modal yang masuk tersebut karena pasar percaya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan dengan imbal hasil portofolio Indonesia yang cukup menarik apabila dibandingkan dengan negara lain.

Prediksi Pasar Minggu Ini

Pada Sabtu (11/1/2020) kemarin, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksikan IHSG berpeluang menguat pada minggu ini dilansir dari Antara. Hal tersebut terbukti pada pembukaan perdagangan IHSG yang dibuka menguat pada 2 hari ini.

Hans Kwee mengatakan bahwa terdapat beberapa katalis positif di pasar di antaranya adalah penandatanganan kesepakatan dagang As-Cina yang direncanakan akan dilakukan pada Rabu (15/1/2020).

Kesepakatan dagang di antara kedua negara tersebut telah direncanakan sejak akhir tahun lalu, dan Kementerian Perdagangan Cina Liu He akan ke Washington untuk menandatanganinya.

Namun, euforia terhadap kesepakatan tersebut diprediksikan hanya akan berjangka pendek mengingat masih banyak perbedaan antara dua negara dan masalah tarif yang juga menjadi hambatan, kata Hans Kwee.

Menurunnya eskalasi konflik yang terjadi di Timur Tengah antara AS-Iran juga menjadi katalis positif IHSG untuk terus berada di zona hijau pada minggu ini. Rabu (8/1/2020) lalu Presiden Donald Trump menyatakan untuk memberikan sanksi ekonomi kepada Iran yang telah menyerang pangkalan militer AS di Irak pada Rabu (8/1/2020) dini hari.

Mengutip Antara, Menteri Luar Negri Cina juga memberikan tanggapan yang meredakan tensi dengan menentang penggunaan militer dalam konflik tersebut.

Hans Kwee mengatakan meskipun konflik mereda, akan tetapi masih ada kejutan terkait permasalahan Iran-AS yang mungkin akan terjadi seperti pernyataan dan potensi konflik yang akan mempengaruhi kondisi perdagangan saham.

Selain itu, Hans Kwee mengatakan terkait kondisi Brexit yang tengah menjadi berita di kawasan Eropa juga menjadi faktor pada perdagangan IHSG.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan pertemuan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (8/1/2020). Dalam pertemuan tersebut dinyatakan bahwa Inggris tidak akan memperpanjang keikutsertaannya dalam UE yang berakhir pada bulan Desember 2020 nanti.

Namun, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan sebaliknya, Inggris tidak mungkin menegosiasikan semua aspek hubungan masa depan dengan UE akhir 2020 nanti.

Hans Kwee berpendapat hal tersebut akan meningkatkan resiko Brexit tanpa kesepakatan yang kuat dan jelas dilansir dari Antara.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora