Menuju konten utama
Pasar Modal Indonesia

IHSG Melemah 0,62 Persen, 315 Saham Berada di Zona Merah

Level IHSG tertinggi hari ini tercatat pada posisi 6.961 dan level terendah indeks tercatat di 6.869.

IHSG Melemah 0,62 Persen, 315 Saham Berada di Zona Merah
Pengunjung melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (29/12/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (9/2/2023). IHSG berada di level 6.897 (-0,62 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 6.961 dan level terendah indeks tercatat di 6.869.

Mengutip RTI Business, secara keseluruhan tercatat 202 saham menguat, 315 saham melemah, dan 215 saham bergerak ditempat. Sementara itu, kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.556 triliun dengan nilai transaksi tembus Rp10,2 triliun.

Berdasarkan pantauan, sektor teknologi menjadi biang kerok merosotnya IHSG hari ini. Sektor teknologi terjun 4 persen hingga tutup pasar.

Penurunan lain juga terjadi pada sektor energi 1,37 persen, sektor barang konsumsi nonprimer 1,04 persen, sektor perindustrian melorot 0,90 persen, dan sektor infrastruktur tergerus 0,82 persen.

Selain itu, sektor barang baku juga turut melemah 0,50 persen, sektor kesehatan terpangkas 0,37 persen, dan sektor properti dan real estat turun 0,34 persen.

Namun di tengah penurunan IHSG, tiga sektor masih mampu menguat. Sektor keuangan menanjak 0,16 persen, sektor barang konsumsi primer naik 0,03 persen, dan sektor transportasi dan logistik menguat tipis 0,01 persen.

Berikut top gainers hari ini adalah:

- PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) naik 19,08 persen ke Rp206 per saham;

- PT Asuransi Rugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) naik 18,44 persen ke Rp2120 per saham;

- PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) naik 16,20 persen ke Rp825 per saham.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz