tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 35,27 poin atau 0,5 persen ke posisi 7.053,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,15 poin atau 0,61 persen ke posisi 1.006,5.
"Penguatan IHSG ditopang oleh rilis data FDI yang meningkat signifikan ke level tertingginya, yakni dari sebelumnya 39,7 persen menjadi 63,6 persen," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip Antara, Jakarta, Senin (24/10/2024).
Penanaman Modal Asing Langsung atau Foreign Direct Investment (FDI), tidak termasuk investasi di sektor perbankan dan migas, melonjak 63,6 persen (yoy) pada kuartal III 2022 menjadi Rp168,9 triliun (10,83 miliar dolar AS), lebih tinggi dari lonjakan 39,7 persen (yoy) pada kuartal II 2022.
Penguatan tersebut menunjukkan bahwa investasi di dalam negeri semakin terakselerasi dan daya tarik Indonesia sebagai destinasi investasi semakin meningkat.
Singapura menjadi top investor, diikuti oleh China, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia. Sementara logam dasar, transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi, merupakan sektor yang dilirik.
Penguatan FDI juga dinilai menjadi cerminan bahwa fundamental dalam negeri dipandang masih cukup baik
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dengan sektor keuangan naik paling tinggi 1,52 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor kesehatan masing-masing naik 1,28 persen dan 0,96 persen.
Sedangkan tiga sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam 0,84 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti & real estat masing-masing turun 0,68 persen dan 0,1 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BBYB, SRAJ, AGRO, BNBR, dan HDIT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni EAST, CAKK, COAL, DEWI, dan GOTO.
Untuk saham-saham LQ45 yang mengalami penguatan terbesar yaitu BBCA, BBRI, BBNI, TLKM, dan ASII. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GOTO, BMRI, TBIG, ADRO, dan BRPT. .
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.297.467 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,84 miliar lembar saham senilai Rp13,23 triliun. Sebanyak 301 saham naik, 245 saham menurun, dan 151 tidak bergerak nilainya.
Editor: Anggun P Situmorang