tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi perdagangan pagi ini, Selasa (21/6/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.888 sampai dengan 7.074.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat pada sesi perdagangan Jumat akhir pekan kemarin. Indeks berada di level 6.976 (+0,56 persen) dari penutupan perdagangan sebelumnya.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya, Selasa (21/6/2022).
William mengatakan, pergerakan IHSG akan berpengaruh terhadap sentimen dalam negeri berupa penetapan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan mengalami perubahan. Sehingga hal ini akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG dalam pekan ini.
"Sedangkan faktor lain dari luar lebih ke arah sentimen harga komoditas yang cenderung memiliki potensi tertekan dibanding peluang naik," ujarnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- ASRI
- JSMR
- TLKM
- ASII
- AALI
- INDF
- LSIP
- WIKA
- BBCA
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun merekomendasikan saham milik ERAA Erajaya Swasembada Tbk dengan target price 530 – 545, tingkat masuk 500 - 510, dan stop loss 490.
"Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan," ujarnya.
Selain ERAA, Dennies juga merekomendasikan saham milik MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. MIKA masih menarik dicermati dengan target price 2.950 - 3.000, tingkat masuk 2.800 - 2.850, dan stop loss 2.770.
"Menguat dan breakout resistance dengan volume tinggi dan stochastic melebar setelah membentuk goldencross berpotensi melanjutkan penguatan. Target price/entry level/stop loss upgraded," pungkasnya.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri