tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 6.967 (-0,69), pukul 09.01 WIB, pada perdagangan Kamis (3/11/2022). Posisi tertinggi indeks mencapai 7.015 dan terendah ada di level 6.962
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp479 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.304 riliun. Selain itu, setidaknya ada 135 saham yang bergerak menguat dan 151 saham melemah. Sementara 225 sisanya stagnan.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic melebar setelah membentuk dead cross mengindikasikan potensi pelemahan.
"Investor akan mencermati hasil kebijakan suku bunga The Fed. Sementara musim rilis kinerja emiten masih akan menopang pergerakan," katanya dalam risetnya.
Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar tiga perempat poin keempat berturut-turut, di tengah inflasi terburuk dalam empat dekade, Rabu (2/11/2022).
The Fed menaikkan suku bunga pinjaman jangka pendek sebesar 75 basis poin ke kisaran 3,75 hingga 4,00 persen. Level ini tertinggi sejak Januari 2008. Kenaikan suku bunga keenam oleh Federal Reserve pada tahun 2022 dan kenaikan 0,75 poin persentase keempat berturut-turut.
IHSG sebelumnya ditutup melemah pada perdagangan Rabu (2/11/2022). IHSG berada di level 7.015 (-0,15 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 7.074 dan level terendah indeks tercatat di 6.976.
Berdasarkan pantauan, tujuh indeks sektoral mengalami pelemahan. Diantaranya sektor perindustrian terjun 1,29 persen, sektor keuangan 0,56 persen, dan sektor transportasi dan logistik turun 0,44 persen.
Penurunan juga terjadi pada sektor infrastruktur melemah 0,42 persen, sektor barang konsumsi primer merosot 0,38 persen, sektor kesehatan melemah 0,30 persen, dan sektor properti dan real estat turun 0,12 persen.
Sementara empat indeks sektoral mampu bertahan di zona hijau. Sektor teknologi melesat 1,85 persen, sektor barang konsumsi non primer naik 0,96 persen, sektor barang baku menguat 0,86 persen, dan sektor energi menanjak 0,25 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin