tirto.id - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan proses pemeriksaan kesehatan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) harus independen dan imparsial (tidak memihak). Sejak pemilihan umum 2004, IDI selalu terlibat dalam pemeriksaan kesehatan capres dan cawapres.
Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, presiden dan wakil presiden harus memiliki kesehatan yang mumpuni, baik jasmani maupun rohani agar mampu melaksanakan tugas demi kepentingan bangsa dan negara.
“Status kesehatan mereka harus dinyatakan oleh suatu tim medis yang profesional dan impartial (assessing physicians) yang dibentuk secara resmi dan khusus untuk itu, yang anggotanya terdiri dari para dokter ahli yang kompeten dan memiliki kredibilitas tinggi di lingkungan profesinya,” tutur Zubairi, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Sementara itu, Ketua Umum PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, sejak pemilihan umum tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019, PB IDI selalu ikut terlibat dalam pemeriksaan kesehatan calon presiden dan calon wakil presiden. Tim pemeriksa dibentuk dari dokter spesialis yang ditunjuk oleh perhimpunannya.
"Kami selalu menjadi mitra strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membantu penilaian dan pemeriksaan tes kesehatan pasangan calon dalam pemilihan presiden (pilpres)," lanjut Adib.
Selain memeriksa kesehatan capres dan cawapres, PB IDI dan Perhimpunan Dokter Spesialis juga menyusun Panduan Teknis Penilaian Kemampuan Rohani dan Jasmani Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik lndonesia.
Seperti diketahui, pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Sabtu (21/10/2023). Sementara pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Minggu (22/10/2023).
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Anggun P Situmorang