tirto.id - Maulid Nabi tahun ini akan jatuh pada Kamis, 28 September 2023. Maulid Nabi adalah salah satu hari besar umat Islam dan biasanya diperingati dengan berbagai kegiatan, salah satunya menggelar lomba di sekolah.
Secara bahasa, Maulid Nabi berarti hari kelahiran nabi, sedangkan kata 'nabi' mengacu pada Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi selalu diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal menurut kalender Islam.
Peringatan Maulid Nabi adalah wujud syukur dan rasa gembira umat Islam atas kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir di dunia. Di sisi lain, Maulid Nabi juga menjadi momentum untuk merenung, meneladani sifat dan perilaku Rasulullah, sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi sesama muslim.
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi, sekolah-sekolah biasanya menggelar acara lomba bernuansa islami yang diikuti oleh para siswa. Lomba ini tak hanya sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, tapi juga menjadi wadah kreativitas sekaligus sarana dakwah di lingkungan sekolah.
Lomba Maulid Nabi di Sekolah
Berikut beberapa ide lomba yang bisa diadakan oleh pihak sekolah untuk merayakan Maulid Nabi 2023:
1. Lomba azan
Azan merupakan panggilan beribadah, khususnya salat, bagi umat Islam. Lomba azan cocok digelar di sekolah-sekolah di berbagai jenjang, mulai dari TK hingga SMA.
Tentunya ada beberapa kriteria yang akan dinilai oleh para juri, seperti adab, vokal, intonasi, kefasihan dalam melantunkan azan, hingga soal makhraj dan tajwid.
2. Lomba tilawah Al-Qur'an
Tilawah berarti membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan baik dan benar sekaligus melantunkannya dengan irama yang merdu. Lomba ini dapat diadakan untuk siswa SD hingga SMA.
Lomba tilawah bertujuan mendorong generasi muda untuk mencintai Al-Qur'an serta menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
3. Lomba membaca surat pendek
Lomba yang satu ini cocok digelar untuk siswa TK. Selain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap agama dan kitab suci Al-Quran, lomba ini juga bisa melatih keberanian anak-anak.
4. Lomba cerdas cermat
Lomba cerdas cermat bisa jadi sarana untuk menambah pengetahuan tentang agama Islam. Mengingat lomba ini digelar saat peringatan Maulid Nabi, maka pertanyaan-pertanyaannya pun sebaiknya berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW, baik itu sejarah kehidupan hingga perjuangannya dalam menyebarkan Islam.
5. Lomba kaligrafi
Kaligrafi adalah seni menulis dengan bentuk huruf yang indah. Dalam peringatan Maulid Nabi, tentunya yang ditulis adalah ayat-ayat suci Al-Qur'an. Lomba ini dapat menggali potensi siswa dan bisa menjadi wadah bagi mereka yang menyukai seni kaligrafi.
6. Lomba menyanyi lagu religi
Tak hanya seni menulis, sekolah juga bisa menggelar lomba menyanyi lagu religi bagi siswa-siswi yang memang berbakat di bidang seni musik dan suara. Peserta lomba bisa dibagi menjadi perorangan atau grup, lomba pun dapat digelar secara karaoke, diiringi band musik, atau secara akapela.
7. Lomba dai cilik
Dai adalah sebutan untuk orang yang berdakwah atau menyebarkan ajaran agama Islam. Lomba dai cilik cocok diikuti oleh siswa-siswi TK maupun SD.
Lomba dai digelar dengan tujuan melatih keberanian si kecil untuk tampil di muka umum. Lomba ini juga untuk menggali potensi generasi muda dalam hal berdakwah sekaligus membentuk karakter islami sejak dini.
8. Lomba desain busana muslim
Lomba yang satu ini bisa diikuti oleh siswa-siswi SMA atau SMK yang mengambil jurusan tata busana. Tak hanya merancang pakaian, peserta lomba juga harus membuat/menjahit baju rancangannya dan dipamerkan saat hari perlombaan.
9. Lomba menggambar/mewarnai tema islami
Lomba menggambar atau mewarnai dapat digelar untuk siswa-siswi TK dan SD. Lomba ini dapat menjadi sarana untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam bidang seni gambar.
10. Lomba komik Islami
Jika lomba menggambar dan mewarnai cocok untuk anak-anak TK dan SD, maka lomba komik bisa diadakan oleh sekolah jenjang SMP dan SMA. Karya yang dilombakan bisa dalam bentuk komik strip atau komik dengan cerita yang lebih panjang, tentunya dengan tema Maulid Nabi dan kisah yang inspiratif.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari